|
BANJARMASIN (Media): Banjir yang melanda Kabupaten Tabalong dan Hulu Sungai Utara, Kalimantan Selatan (Kalsel), meluas. Sebanyak 5.446 rumah penduduk di dua kabupaten tersebut terendam dan memaksa 28.771 warga untuk mengungsi. Di Kabupaten Tabalong, wilayah yang terendam meliputi 16 desa di lima kecamatan, yaitu Kecamatan Muara Uya, Haruai, Murung Pudak, Tanjung, dan Kecamatan Pugaan. Padahal, dua hari lalu yang terendam hanya 10 desa di Kecamatan Haruai dan Kecamatan Muara Uya. Banjir setinggi lebih dari satu meter itu terjadi akibat luapan Sungai Tabalong dan Sungai Balangan setelah wilayah tersebut diguyur hujan deras beberapa hari terakhir. Sebagian besar dari 814 rumah yang terendam berada di pinggiran sungai tersebut. Sedangkan di Kabupaten Hulu Sungai Utara, banjir yang semula hanya merendam dua wilayah kecamatan, kini meluas hingga tujuh kecamatan. Permukiman penduduk di Kecamatan Banjang, Amuntai Tengah (ibu kota Hulu Sungai Utara), Amuntai Utara, Sei Pandan, Babirik, Danau Panggang, dan Kecamatan Amuntai Selatan terendam banjir setinggi 90 sentimeter (cm) hingga 120 cm. Di Hulu Sungai Utara jumlah rumah penduduk yang terendam tercatat sebanyak 4.632 unit dan dihuni 24.890 jiwa. Banjir terjadi akibat meluapnya Sungai Tabalong dan Balangan yang juga melintasi kabupaten ini, serta luapan Sungai Negara. Kepala Subdinas Bina Organisasi dan Penanggulangan Bencana Dinas Kesejahteraan Sosial Kalsel Husni Indar, kemarin, mengatakan bencana banjir musiman yang melanda sejumlah wilayah provinsi ini sudah memasuki kategori parah dan perlu penanganan serius dari pemerintah. ''Selama ini pemerintah daerah kurang serius menangani bencana banjir di Kalsel karena dianggap sebagai kejadian biasa. Padahal, dampaknya sangat luas dan menimbulkan kerugian cukup besar,'' kata Husni. Akibat banjir, roda pemerintahan dan kehidupan masyarakat terganggu. Dampak langsung yang dirasakan masyarakat selain tempat tinggal terendam adalah terputusnya transportasi dan kerusakan areal pertanian. Banjir di Kabupaten Barito dan Kabupaten Murung Raya, Kalimantan Tengah (Kalteng), juga makin parah. Ketinggian air yang dua hari lalu hanya antara 30 cm hingga 50 cm, kemarin, menjadi 50 cm hingga satu meter. Di Barito Utara, wilayah kecamatan yang terendam antara lain Kecamatan Teweh Tengah, Montalat, dan Kecamatan Lahei. Banir terjadi akibat meluapnya Sungai Barito. Iksan, salah seorang, warga Kabupaten Murung Raya mengatakan, banjir yang terjadi kali ini tidak separah yang terjadi pada awal tahun. Ketika itu ketinggian air mencapai dua meter dan ribuan rumah warga terendam selama hampir satu bulan. Bencana banjir juga kembali mengancam sejumlah wilayah di Provinsi Jambi setelah meluapnya Sungai Batanghari akibat tingginya curah hujan sejak sepekan terakhir. Dari pemantau Media di Kota Jambi, kemarin, luapan sungai sudah menggenangi puluhan hektare areal pertanian dan halaman puluhan rumah warga yang terletak di daerah aliran Sungai Batanghari. Dari Bandar Lampung dilaporkan, jalan lintas Sumatra di wilayah Lampung yang terendam banjir beberapa waktu lalu kini rusak parah. Pemerintah Daerah Provinsi Lampung minta pemerintah pusat agar mempercepat proses perbaikan jalan tersebut. (DY/SS/SL/VI/N-2) Post Date : 01 April 2005 |