Belum Surut, Banjir Sungai Kahayan

Sumber:Suara Pembaruan - 16 Desember 2009
Kategori:Banjir di Luar Jakarta

[PALANGKA RAYA] Banjir besar menggenangi rumah warga yang bermukim di pinggiran bantaran Sungai Kahayan, Kalimantan Tengah (Kalteng) masih tetap bertahan.

"Tadi malam, debit air tidak bertambah naik, tetapi juga tidak turun. Tadi malam memang tidak turun hujan. Pagi ini terlihat awan mendung. Kalau kembali hujan lebat, kemungkinan air kembali naik," kata Tanun (64), warga Desa Rasau, Kecamatan Kahayan Tengah ketika dihubungi SP, dari Palangka Raya, Rabu (16/12).

Dikatakan, air memang tidak turun dan tidak naik, namun kehidupan kami semakin mengalami kesulitan. Ladang kami sudah habis musnah terendam air. Binatang peliharaan kami, seperti ayam dan babi juga tidak bisa diselamatkan. Luapan air banjir besar semacam ini sudah lima hari lebih, kalau terus bertahan banyak masyarakat kesulitan bertahan hidup jika tidak ada pertolongan bantuan dari pihak lain, katanya.

Ades (49), warga Desa Tumbang Nusa mengatakan, banjir melanda desa mereka meskipun tidak naik tinggi, namun selama 24 jam dari kemarin ada bertambah sekitar 10 cm. "Kami sudah meminta bantuan pihak kecamatan belum ada yang datang. Alasan menunggu tim dari kabupaten. Bantuan makan baru dari keluarga dekat yang punya kepedulian turun langsung dari Pulang Pisau, katanya.

Kepala Dinas Sosial Kabupaten Pulang Pisau, Suhaimi mengatakan, tim mereka dari kabupaten memang membawa bantuan, tetapi tidak mungkin membantu semua masyarakat yang terkena banjir. Tim terus memantau dan menginventarisasi warga yang memang betul-betul membutuhkan bantuan untuk bertahan hidup pasti diberikan pertolongan, katanya.

Terganggu

Aktivitas warga Kampung Pulau Pandan, Kelurahan Legok, Kecamatan Telanaipura, Kota Jambi, mulai terganggu menyusul luapan air Sungai Batanghari yang menggenangi pekarangan rumah-rumah panggung mereka.

Kendati banjir belum sampai membuat warga mengungsi, namun warga terpaksa menggunakan ketek (sampan dayung) untuk melakukan aktivitas di luar rumah.

Rumah warga yang terkepung banjir tidak bisa lagi dijangkau dengan jalan kaki atau sepeda motor karena banjir yang menggenangi pekarangan rumah mereka mencapai satu meter.

Yasir (35), warga Kampung Pulau Pandan, Kelurahan Legok kepada SP di dermaga darurat ketek Legok, Selasa (15/12) menjelaskan, saat ini ada 100 rumah warga yang terkepung banjir di kelurahan tersebut.

"Banjir membuat halaman rumah warga ada yang terendam hingga satu meter. Akibatnya, warga mulai sulit bepergian ke luar rumah. Harus naik ketek dengan ongkos Rp 1.000 per orang," katanya.

Menurut Yasir, jika hujan di Jambi masih turun setiap hari seperti sepekan terakhir, luapan air Sungai Batanghari biasanya bisa naik hingga ketinggian 13 meter. "Bila hal ini terjadi, warga Kampung Pulau Pandan biasanya terpaksa mengungsi," katanya. [106/141/146/WMO/070/ 080/142/149/143]



Post Date : 16 Desember 2009