|
DEMAK (Media): Kekeringan yang makin parah di Demak, Jawa Tengah, membuat pemerintah kabupaten (pemkab) setempat mulai menyalurkan air bersih ke sejumlah wilayah. Tetapi, dari 123 desa yang kekeringan, baru 49 yang bisa dilayani. Bantuan air bersih disalurkan Pemkab Demak bekerja sama dengan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) setempat. Sedikitnya 14 truk tangki menyuplai air bersih ke desa-desa yang kekeringan di tiga kecamatan, yaitu Dempet, Gajah, dan Kecamatan Kebonagung. Dengan mulai disalurkannya air bersih, kini warga sedikit lega karena bisa memperoleh air bersih meski terbatas. Pada Agustus lalu bantuan air bersih sempat dihentikan akibat debit sumber air PDAM di Bendungan Rawa Pening menyusut. Saat bantuan air bersih terhenti, warga di Kecamatan Kebonagung dan Dempet terpaksa memanfaatkan air sungai yang kotor untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Air diambil dengan cara membendung aliran sungai yang mulai kering, kemudian dicampur tawas dan diendapkan satu hari satu malam agar jernih. ''Untuk kebutuhan memasak dan minum kami harus menjernihkannya dulu menggunakan tawas selama sehari semalam karena air kotor berwarna kehijauan,'' kata Nur Chobib, warga Desa Mintreng, Kecamatan Kebonagung. Sedangkan untuk kebutuhan mandi dan mencuci, ujarnya, air sungai langsung digunakan, tanpa terlebih dahulu diendapkan. Kepala Bagian Kesejahteraan Rakyat Sekretariat Daerah Demak Taufik Rivai mengatakan pihaknya dapat kembali menyuplai air bersih setelah debit air di Rawa Pening pulih. Tetapi, belum seluruh wilayah yang kekeringan terlayani. Hingga kemarin, baru 49 desa yang mendapat bantuan air bersih, terutama yang tidak memiliki jaringan PDAM. ''Kita telah menyalurkan 159 tangki, yang setiap tangki berkapasitas 5.000 liter. Selain itu, masih ada bantuan dari beberapa elemen masyarakat,'' kata Taufik. (AS/N-1) Post Date : 13 September 2007 |