|
BLORA - Meski kesulitan mendapatkan air bersih, hingga saat ini warga belum mengajukan permintaan pengiriman bantuan air bersih kepada Pemkab. Asisten II Bidang Ekonomi Pembangunan (Ekbang) Sekretariat Daerah (Setda) Umartono SH mengemukakan, berdasarkan rapat koordinasi antarbagian Setda, dilaporkan belum ada permintaan lisan maupun tertulis dari warga melalui kepala desa (kades) ataupun camat yang menghendaki pengiriman bantuan air bersih oleh Pemkab. Namun demikian, Pemkab telah menyediakan anggaran serta petugas dan truk untuk melayani permintaan bantuan air bersih oleh warga. ''Begitu ada warga yang meminta bantuan air bersih, kami akan segera mengirim bantuan. Namun, hingga saat ini permintaan tersebut belum ada,'' tandasnya, kemarin. Umartono menyatakan telah meminta para camat untuk memantau perkembangan di desa masing-masing, terutama terkait masalah kekurangan air bersih. Dia pun berharap warga di desa yang kesulitan tidak segan-segan meminta bantuan air bersih kepada Pemkab. ''Bagi warga yang membutuhkan bantuan air bersih, silakan lapor ke perangkat desa setempat. Laporan tersebut kemudian diteruskan kepada kami melalui camat,'' ujarnya. Sementara itu, berdasarkan hasil pendataan Bagian Sosial Setda, dari 296 desa di Blora, 150 desa di antaranya dinyatakan rawan kekeringan. Kepala Bagian Sosial Setda, Drs H Edy Pujiyanto MM melalui Kasubag Kesejahteraan, Drs Rudi Sugiarto mengemukakan dirinya telah menyiapkan petugas dan enam truk tangki yang akan digunakan untuk mengedrop air bersih. (H18,ud-52d) Post Date : 11 Juli 2006 |