|
Bogor, Kompas - Persoalan Tempat Pengolahan Sampah Terpadu Bojong hingga kini belum menemukan penyelesaian final. Pemerintah Kabupaten Bogor berharap mendapat dukungan penuh dari DPRD dan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk menyelesaikan permasalahan yang mencuat sejak awal 2003 itu. Seorang pejabat di Pemkab Bogor yang enggan disebut namanya mengatakan, PT Wira Guna Sejahtera sebagai investor telah menyerahkan sepenuhnya kepada Pemkab Bogor penyelesaian permasalahan TPST Bojong. Untuk itu, ia menyatakan sangat menghargai pengertian yang diberikan oleh manajemen PT WGS. Agar penyelesaian masalah ini bisa tuntas dan adil, memang diperlukan uji coba mesin-mesin tersebut, katanya, Minggu (8/1). Ketika dikonfirmasikan bahwa dalam pekan ini ada pertemuan kembali antara Pemkab Bogor dan Pemprov DKI untuk khusus membahas penyelesaian masalah TPST, ia membenarkannya. Kami ingin memastikan lagi inti persoalannya dan memutuskan penanganannya. Kami memang perlu dukungan penuh dari Pemprov DKI, karena tidak mungkin mengambil keputusan tentang TPST hanya berdasarkan keinginan kami. Pasalnya, keberadaan TPST Bojong ini diharapkan dapat menjadi titik terang penyelesaian masalah persampahan selama ini, baik di Bogor maupun di Jakarta,ujarnya. Ia menambahkan, dukungan penuh dari DPRD sangat diharapkan. Sejauh ini, katanya, tidak ada rekomendasi resmi dari DPRD atau pimpinan DPRD dalam masalah TPST. Secara terpisah, Ketua Fraksi A DPRD, Lalu Suryade, membenarkan belum adanya rekomendasi resmi dari DPRD mengenai masalah TPST. TPST masih status quo, katanya. M Mizar Al Amir, koordinator Forum Komunikasi Masyarakat Peduli Lingkungan, Desa Bojong, Klapanungal, menegaskan, para penolak TPST Bojong tetap menolak keberadaan TPST. Kami tidak anti-pembangunan. Silakan di desa kami membangun proyek apa saja. Asalkan bukan TPA atau TPST, katanya semalam. (RTS) Post Date : 09 Januari 2006 |