|
JAKARTA- Hujan deras yang berlangsung sejak Jumat (13/1) lalu, menyebabkan Sungai Ciujung, Ciliman, Cimandiri, dan Cilemer meluap di wilayah Provinsi Banten. Dari delapan kabupaten/kota di Banten, tiga kabupaten terkena bencana banjir yang cukup parah, yaitu Serang, Pandeglang, dan Lebak. ”Adapun daerah lainnya relatif masih aman. Ketinggian air bervariasi, antara 30 cm sampai 5 meter, seperti yang terjadi di daerah Ciujung, Serang,” kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho, Minggu (15/1). Dia menjelaskan, sebanyak 13.755 unit rumah yang tersebar di 97 desa di 29 kecamatan, terendam banjir. Sementara di Lebak, jalan yang menghubungkan Banten-Citorek longsor sepanjang 1 kilometer. Hal itu mengakibatkan sebuah rumah tertimbun. Daerah yang terendam banjir di Lebak, meliputi 3.108 rumah di 58 desa dari 14 kecamatan. Adapun di Pandeglang, meliputi 9.770 rumah dan 1.939 hektare sawah di 33 desa dari 11 kecamatan. Adapun di Serang, meliputi 877 rumah di enam desa dari empat kecamatan. ”BNPB dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banten terus melakukan penanganan darurat bencana banjir,” ujarnya. Sutopo menambahkan, pihaknya juga sudah melakukan evakuasi warga yang rumahnya tidak memungkinkan untuk ditinggali. Peralatan yang ada di berbagai instansi juga sudah dikerahkan. Distribusi Sembako ”Beras, bahan makanan, sembako, dan lauk pauk sudah didistribusikan ke kecamatan-kecamatan yang terkena musibah ini. Sementara, BPBD kabupaten bersama camat mengatur pendistribusian ke warga. Selain itu, seluruh personel penanggulangan bencana, termasuk relawan di daerah juga dilibatkan,” katanya. Sejauh ini, lanjut dia, jumlah warga yang mengungsi masih dalam pendataan. Adapun taksiran kerugian belum dapat dilakukan. Berdasarkan laporan dari kepala BPBD kabupaten, hingga Sabtu (14/1) malam, situasi masih dapat dikendalikan oleh pemda setempat. ”Namun, masih ada kendala yang harus dihadapi, yaitu jumlah peralatan seperti perahu, tenda, dan peralatan tidur terbatas. Selain itu, meski cadangan beras di Dinas Sosial cukup, tetapi lauk pauk makanan siap saji, sembako, perlengkapan bayi, air bersih, dan lain-lain masih terbatas,’’ katanya. Sementara itu, pemerintah diminta memprioritaskan truk-truk pengangkut sembilan bahan kebutuhan pokok dari Pulau Jawa ke Sumatera. Sebaliknya, pengiriman barang-barang elektronik dan lainnya ditunda terlebih dahulu. ”Sebab, bila pengiriman sembako dan sayuran tertunda, dikhawatirkan terjadi lonjakan harga akibat minimnya persediaan di Sumatera,” kata anggota Komisi V DPR M Arwani Thomafi, kemarin. (H28,J22-71) Post Date : 16 Januari 2012 |