|
Jakarta, Kompas - Pemerintah Kerajaan Belanda siap menjalankan rencana aksi penanggulangan banjir yang telah disiapkan sejak akhir 2005, dengan sejumlah departemen di Indonesia. Duta Besar Kerajaan Belanda untuk Republik Indonesia Nikolaos van Dam yang ditemui di Jakarta, Rabu (14/2), mengatakan, pembicaraan kerja sama teknis telah dirintis dan dimatangkan ketika itu dengan Departemen Pekerjaan Umum, Kantor Negara Lingkungan Hidup, dan instansi terkait lain. "Kami selalu siap, dan saat ini menunggu tindak lanjut dari mitra kami, Pemerintah Republik Indonesia," kata Nikolaos. Salah satu bentuk komitmen Belanda adalah menjadikan seksi Sumber Daya Air sebagai bagian dari kedinasan Kedutaan Besar Belanda di Jakarta. "Dalam waktu dekat segera diadakan rapat teknis manajemen dan rekayasa teknik air terkait persoalan banjir," ujarnya. Menurut dia, persoalan ancaman banjir tidak hanya terjadi di Jakarta. Terakhir saat mengunjungi Ambon, Maluku, penghujung tahun lalu, rombongan Duta Besar Belanda mendapati kerusakan lingkungan di perbukitan yang memicu banjir di Kota Ambon. Pengerukan menyeluruh Sehubungan dengan itu, Sekretaris I Kedutaan Besar Belanda Bidang Sumber Daya Air Jaap van der Velden mengemukakan, sejumlah rekomendasi mendesak telah diberikan kepada Pemerintah Indonesia. "Pada tahun 2003 selepas banjir besar 2002, diusulkan pengerukan di 13 sungai yang mengaliri Jakarta. Selanjutnya diupayakan berbagai rekayasa teknik untuk meminimalkan bahaya banjir," katanya. Salah satu kerja sama teknik yang berhasil menurut dia adalah penanggulangan banjir di Banglades yang kerap dihantam banjir dan badai topan. (ong/luk) Post Date : 15 Februari 2007 |