|
Beberapa tempat pembuangan sampah sementara (TPS) yang letaknya berdekatan dengan sekolah ternyata dikeluhkan para pendidik maupun siswa. Pasalnya bau tak enak dari sampah maupun bekas pembakaran dinilai mengganggu jalannya proses belajar mengajar. Adapun tempat sampah yang dikeluhkan itu antara lain terletak di Jl Sentra Antasari yang berdekatan dengan SMPN 3 Banjarmasin dan SDN Pekapuran, di Jl Hasan Basry yang lokasinya di depan SMKN 2 dan SMPN 1 Banjarmasin dan lain-lainnya. Menurut penuturan Rahmani, salah seorang guru di SMPN 3 Banjarmasin, keberadaan TPS tersebut sangat mengganggu. Munculnya bau tidak sedap setiap pagi menjadikan udara di lingkungan sekolah tidak sehat. "Memang kalau pagi sampah sudah tidak ada. Tapi bekasnya dan dari sampah yang dibakar itulah yang muncul bau tersebut. Akibatnya para siswa maupun guru sering tidak jadi mengajar karena bau menusuk hidung," ujarnya. Ia berharap, agar tempat pembuangan sampah tersebut dipindahkan ke tempat lain yang jauh dari pemukiman penduduk maupun tempat pelayanan masyarakat. "Kalau dipindah ke tempat lain tapi di tengah-tengah permukiman warga, ya tidak ada gunanya. Paling tidak dibuang di hutan maupun di pegunungan," tegasnya. Hal senada dikatakan Sunarto, petugas kebersihan SMKN 2 Banjarmasin. Menurut dia, selain bau, sebelum diangkut, sampah-sampah itu sering kali dihambur-hamburkan oleh binatang seperti kucing maupun anjing yang mencari sisa-sisa makanan. Akibatnya sampah itu mengotori lingkungan sekolah. "Sampah-sampah itu berceceran dan masuk di lingkungan sekolah. Sehingga selain menjadi tambahan pekerjaan, bekas sampah tersebut menimbulkan bau tak sedap," tukasnya. Ditambahkan Sunarto, dengan adanya TPS yang berdekatan dengan lingkungan sekolah, suasana sekolah menjadi tidak nyaman lagi. Karena terpengaruh oleh pemandangan sampah tersebut yang mengakibatkan kesan jorok kepada sekolah.c5 Post Date : 24 Juli 2005 |