Belajar Sanitasi Bersama Pak Menteri PU

Sumber:Vivanews - 12 Oktober 2010
Kategori:Sanitasi

JAKARTA - Sebanyak 128 pelajar sekolah menengah pertama (SMP) dari 32 provinsi punya cara asyik belajar tentang sanitasi. Hari ini hingga 17 Oktober mendatang, mereka berkumpul dalam Jambore Sanitasi di Wisma Hijau Mekarsari, Cimanggis, Depok.

Dalam jambore ini, mereka akan mengikuti berbagai pelatihan tentang sanitasi dan air, penanganan dan pengolahan sampah, dan kunjungan ke lokasi-lokasi percontohan sanitasi. Puncak acara akan diisi dengan pemilihan Duta Sanitasi Nasional 2010.

Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto menyatakan, kualitas air dipengaruhi keadaan sanitasi. Kondisi sanitasi yang tidak memadai akan menyebabkan pencemaran dan berakibat buruknya kualitas air.

Buruknya kualitas air tersebut merupakan sumber berbagai penyakit, seperti diare, kolera, dan disentri. Hal ini, menurut Djoko, memberikan pengaruh negatif terhadap kondisi kesehatan dan ekonomi di Indonesia.

"Penyelesaian masalah sanitasi tidak bisa dilakukan oleh pemerintah saja. Karena itu, melalui jambore sanitasi dan pameran inilah pemerintah dengan didukung peran aktif masyarakat akan terus melanjutkan secara bahu-membahu untuk mewujudkan sanitasi yang layak, demi meningkatkan kesejahteraan masyarakat," papar Djoko ketika membuka Jambore Sanitasi, Selasa (12/10/2010).

Tahun ini, Jambore Sanitasi mengangkat tema Kita Peduli Kualitas Air. Tema ini mengajak masyarakat berpartisipasi dalam mewujudkan sanitasi yang layak dengan melakukan perubahan perilaku untuk melindungi kualitas air.

Para peserta Jambore Sanitasi adalah pelajar pemenang Lomba Karya Tulis dan Poster bidang sanitasi. Selain mereka, 40 orang dari Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) 3R (reuse-reduce-recycle) juga berpartisipasi dalam ajang yang pertama kali dihelat 2008 lalu.

Ajang ini juga merupakan kampanye nasional dengan menjadikan anak sebagai titik sentral. Para peserta Jambore Sanitasi 2010 diharapkan dapat menyampaikan pesan sanitasi kepada masyarakat serta menjadi generasi penerus yang peduli sanitasi.

"Anak biasanya memiliki semangat tinggi dalam menyerap pengetahuan dan ide baru. Mereka dapat menjadi contoh sekaligus memberi pengaruh kepada keluarga, teman dan lingkungannya," imbuh Djoko.(rhs)



Post Date : 12 Oktober 2010