|
BEKASI, KOMPAS - Pemerintah Kota Bekasi menyambut baik rencana Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mengeruk belasan sungai, anak sungai, dan saluran air. Sejumlah saluran air, salah satunya adalah saluran Kali Cakung, melintasi wilayah Kota Bekasi dan kerap meluap saat musim hujan. Hal itu diungkapkan Wali Kota Bekasi Mochtar Mohamad ketika ditemui hari Senin (6/10). ”Penanganan banjir di Kota Bekasi sangat berhubungan dengan penanganan banjir di DKI Jakarta. Ini sudah saya komunikasikan dengan Gubernur DKI dan Wali Kota Jakarta Timur,” kata Mochtar. Seperti dinyatakan Kepala Dinas Pekerjaan Umum DKI Jakarta Wishnu Subagyo Yusuf, DKI Jakarta sedang melangsungkan lelang proyek pengerukan 12 sungai, anak sungai, dan saluran air di wilayah DKI Jakarta. Dengan pengerukan itu diharapkan terjadi peningkatan daya tampung sungai dan saluran air (Kompas, 4/10). Menurut Mochtar, Pemkot Bekasi sudah mengupayakan normalisasi saluran Kali Cakung di wilayah Kota Bekasi, tetapi upaya itu tidak optimal karena bagian hilirnya yang masuk wilayah DKI Jakarta belum dinormalisasi. ”Hal lainnya adalah belum tuntasnya proyek Banjir Kanal Timur. Bekasi akan bebas dari banjir kalau proyek BKT itu sudah berfungsi,” ujar Mochtar. Dari catatan Dinas Pekerjaan Umum Kota Bekasi, daerah sepanjang bantaran sungai di wilayah Kota Bekasi merupakan daerah rawan banjir. Daerah bantaran sungai itu kini sudah padat dibangun permukiman. Penanganan banjir di Kota Bekasi juga berkaitan erat dengan daerah sekitarnya, khususnya DKI Jakarta, Bogor, dan Kabupaten Bekasi. Belum rampungnya proyek Banjir Kanal Timur di wilayah Jakarta Timur dan belum dinormalisasinya Kali CBL (Cikarang-Bekasi-Laut) di wilayah Kabupaten Bekasi menyebabkan banjir di Kota Bekasi tetap menjadi masalah besar. Sebelumnya diberitakan, pengerukan dengan anggaran Rp 23 miliar itu ditargetkan dapat mengangkat 243.320,74 meter kubik lumpur dan sampah dari dasar sungai. Dengan pengerukan ini, daya tampung sungai dan saluran air diharapkan meningkat dan tak banyak air meluap saat puncak musim hujan Februari nanti. (COK/ECA) Post Date : 07 Oktober 2008 |