Bekasi Kesulitan Penuhi Air Bersih

Sumber:Koran Tempo - 05 Agustus 2008
Kategori:Air Minum

BEKASI -- Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Bekasi kesulitan memenuhi kuota air bersih masyarakat sebesar 80 persen dari total 4 juta jiwa penduduknya. "Kendalanya, investasi terlalu mahal," kata Komaruddin Rachmat, juru bicara PDAM Bekasi, kemarin kepada Tempo.

Dalam management development system yang ditetapkan Perserikatan Bangsa-Bangsa disebutkan, pada 2015 setiap kota wajib memenuhi kebutuhan air bersih minimal 80 persen dari populasi penduduknya.

Menurut Komaruddin, target tersebut sulit dicapai karena faktor biaya. Untuk membangun instalasi dan jaringan baru dengan hasil produksi 200 liter air per detik, dibutuhkan dana investasi minimal Rp 100 miliar.

Saat ini, kata Komaruddin, tidak satu pun investor atau pihak ketiga berminat mengembangkan sektor pelayanan air bersih itu karena nilai jualnya ke masyarakat juga rendah, hanya Rp 1.600 mer meter kubik.

Instalasi PDAM yang sudah ada baru memproduksi 1.975 liter air per detik. Hasil produksi itu hanya mampu melayani 130 ribu jiwa warga atau 20 persen dari jumlah penduduk, yaitu 2 juta jiwa warga Kota Bekasi dan 2 juta jiwa warga Kabupaten Bekasi.

Biaya produksinya mencapai Rp 1.400 per meter kubik. Itu berarti hanya untung Rp 200 dari nilai jual air Rp 1.600 per meter kubik. "Keuntungan itulah yang digunakan untuk biaya perawatan instalasi dan mengganti pipa rusak," katanya. Menurut dia, solusi untuk bisa mencapai kuota adalah menaikkan harga jual air sesuai dengan standar bisnis, yakni Rp 2.800 per meter kubik.

Solusi lain, ujar Mochtar Mohamad, Wali Kota Bekasi, pemerintah daerah segera mengajukan usulan kepada pemerintah pusat agar Kali Bekasi diturap supaya warga tidak membuang sampah ke sungai. Dengan begitu, kata dia lagi, biaya pengelolaan air sungai menjadi air bersih tidak terlalu besar karena tingkat pencemaran air rendah.

Senada dengan itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Pemerintah Kota Bekasi Dudy Setiabudhi mengingatkan agar kualitas baku mutu air Kali Bekasi atau Tarum Barat dijaga. "Bahan baku air yang diolah PDAM semuanya dari air Kali Bekasi," ujarnya.

Di tempat terpisah, Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto mengungkapkan cakupan pelayanan air minum di Indonesia memang masih sangat rendah. Tingkat konsumsi air bersih masyarakat di wilayah perkotaan ataupun pedesaan masih di bawah 50 persen dari jumlah masyarakat Indonesia. "Secara nasional masih rendah," ujarnya saat penandatanganan kerja sama pemerintah dengan swasta dalam pengelolaan air minum di Kabupaten Tangerang. LIS | HAMLUDDIN | JONIANSYAH



Post Date : 05 Agustus 2008