|
Bandung, Kompas - Bekas Tempat Pembuangan Akhir Sampah Pasir Impun di Kelurahan Karang Pamulang, Kecamatan Cicadas, Kota Bandung, kini mulai digunakan untuk mengelola kompos. Puluhan kubik sampah organik yang diproses menjadi kompos berasal dari beberapa pasar di Kota Bandung. Selain kompos yang masih diproses, di bekas TPA Pasir Impun itu juga sudah terdapat kompos jadi yang dibungkus dalam karung. Menurut Syahroni, karyawan Perusahaan Daerah Kebersihan Kota Bandung wilayah Pasir Impun, Jumat (2/9), sampah itu berasal dari Pasar Ujung Berung, Pasar Cicadas, dan Pasar Kembang Wastukancana. Syahroni menambahkan, PD Kebersihan hanya menyediakan tempat karena yang mengelola sampah adalah perusahaan swasta. Saat ditanya nama perusahaan dan pemiliknya, Syahroni hanya menyebutkan pemiliknya adalah Ishak dari Cimahi. Sefrianus Yosef, Kepala Bagian Humas dan Hukum PD Kebersihan Kota Bandung, belum bersedia memberikan konfirmasi mengenai pengelolaan kompos itu karena sedang mengikuti acara di luar kota. Di bekas TPA Cicabe, Kecamatan Cicadas, Kota Bandung, seorang pemulung masih mencoba mencari sisa-sisa sampah yang dapat dijual. Barang-barang yang masih bisa dijual seperti botol air mineral, besi, seng, dan tembaga diletakkan di sepanjang jalan masuk ke TPA Cicabe. TPA Cicabe dan TPA Pasir Impun digunakan kembali oleh PD Kebersihan Kota Bandung setelah TPA Leuwigajah longsor. Penggunaan kembali kedua TPA itu sekitar satu bulan karena hanya digunakan untuk membuang sampah menjelang penyelenggaraan peringatan Konferensi Asia-Afrika bulan April lalu. (d03/d09) Post Date : 03 September 2005 |