Beberapa Sumber Air Mengering

Sumber:Suara Merdeka - 08 Agustus 2006
Kategori:Air Minum
TEMANGGUNG- Sebanyak 3.141 keluarga atau sekitar 15.500 jiwa lebih di sembilan kecamatan akan didrop air bersih oleh Pemkab. Sebab, mereka kesulitan mendapatkan air yang layak konsumsi sesuai dengan standar kesehatan.

"Beberapa sumber air bersih di daerah-daerah tersebut mengering. Ada pula yang keruh serta tidak layak lagi untuk air minum. Jadi, warga sembilan kecamatan itu minta didrop air bersih," kata Kabid Perlindungan Masyarakat Dinas Trantib Linmas, Budiharjo SH, di kantornya, kemarin.

Kesembilan kecamatan tersebut adalah Kaloran, Pringsurat, Kranggan, Jumo, Bejen, Candiroto, Gemawang, Tlogomulyo, dan Kandangan. Mereka akan dijatah air bersih sekitar 2.160.000 liter lebih selama 3 bulan hingga Oktober mendatang. Pada akhir Oktober diperkirakan mulai hujan.

"Kami menganggarkan Rp 81 juta untuk penyediaan air bersih ini. Jika pada Oktober belum hujan dan masih memerlukan bantuan air bersih lagi, mungkin biaya bisa diambilkan dari anggaran pos dana tak tersangka," imbuhnya.

Menurut keterangannya, dari pengedropan air itu setiap jiwa akan mendapat jatah 2 liter/hari. Jadi, setiap keluarga yang rata-rata beranggotakan 5 jiwa, dapat mengambil 10 liter/hari. Pengirimannya dengan empat tangki yang berkapasitas 4.000 liter/tangki.

Dua Hari Sekali

Dia mengatakan, bila banyak yang memerlukan air bersih, frekuensi pengirimannya juga tinggi, misalnya setiap dua hari sekali.

Sebaliknya, bila sedikit keluarga yang meminta air bersih, mungkin jatah satu tangki bisa sampai seminggu.

"Air bersih ini dari aliran Sungai Progo di Desa Mudal Temanggung. Kalau ada sumber air bersih lain yang lebih dekat ke lokasi pengiriman, kami akan memanfaatkannya pula," tuturnya.

Dia mengungkapkan, kendala dalam pengedropan air bersih itu adalah keterbatasan jumlah mobil tangki untuk transportasi.

Bidang Linmas yang menjadi pelaksana kegiatan itu hanya menyediakan 4 mobil tangki.

"Itu pun kami meminjam dari Bakorlin Kedu 2 mobil, dari PDAM sebuah, dan satu tangki lagi milik DPU yang biasanya untuk menyirami taman kota," jelasnya.

Dengan keterbatasan mobil tangki itu, pihaknya harus menyusun jadwal agar tiap desa/dusun yang meminta air tidak sampai telantar.

Mulai kemarin sudah ada pengedropan air bersih untuk dua desa di Kecamatan Kaloran. (H24-66)

Post Date : 08 Agustus 2006