|
JAKARTA -- Pemerintah Provinsi DKI Jakarta kemarin membuka pintu-pintu air di sepanjang Kali Ciliwung. Hal itu dilakukan untuk membagi air Ciliwung, yang meluap akibat hujan deras selama tiga hari terakhir. Kepala Dinas Pekerjaan Umum DKI Wishnu Subagyo mengatakan sebagian pintu air hanya dibuka lebih besar secara bertahap untuk meningkatkan aliran airnya. Namun, pintu air lainnya dibuka total sejak pagi. "Ada yang dibuka los." Dengan cara itu, kata Wishnu, "Debit air terbagi merata di setiap kali." Di pintu air Manggarai, tempat aliran Ciliwung dibelah dua, misalnya, pintu air yang mengarah ke Kanal Banjir Barat diloskan sejak pagi. Pembukaan pintu air ke arah barat Jakarta itu, menurut Wishnu, langsung atas perintah Gubernur DKI Fauzi Bowo. Masih di Manggarai, pintu air yang mengarah ke Kota--melintasi kawasan elite Menteng--juga dibuka. Selanjutnya, di pintu air Istiqlal, tempat aliran Ciliwung kembali dibagi dua, sebagian besar air diarahkan melalui pintu air menuju Gunung Sahari-Ancol. Adapun pintu air menuju Istana Negara, juga di Istiqlal, hingga kemarin masih ditutup. Tapi, karena di sekitar Istana kemarin hujan turun deras, pintu air di Jembatan Merah juga dibuka. Dari sini, luapan air dari drainase kota diarahkan ke Kapuk Muara. Saat musim banjir, urusan membuka pintu air di Jakarta memang tidak sederhana. Pada banjir awal tahun lalu, sejumlah warga sampai "menyandera" pintu air Manggarai. Mereka meminta petugas tidak membuka pintu air yang mengarah ke permukiman mereka karena takut kebanjiran. Tak mengherankan, kemarin Gubernur Fauzi Bowo meminta warga tidak risau soal keputusan pemerintah membuka pintu air. "Warga harus percaya pemerintah, (urusan pintu air) serahkan kepada ahlinya," kata Fauzi. Setelah pembagian aliran air, banjir di bantaran Ciliwung kemarin mulai surut. Di wilayah Rukun Warga 01, Kelurahan Kampung Melayu, misalnya, siang kemarin genangan air tinggal 1,5 meter. Sehari sebelumnya, banjir di sini hampir mencapai ketinggian 3 meter. Sebagian warga yang sempat mengungsi kemarin menyempatkan diri pulang. "Kami membersihkan rumah karena air surut," kata M. Arif, warga RT 11 RW 03 Kampung Melayu. Manajer Crisis Centre DKI Jakarta Heru Joko Santoso mengatakan, dalam hitungan, Jakarta aman dari ancaman banjir. "Asalkan hujan deras tidak turun lagi," kata dia. Menurut catatan Heru, hingga kemarin 1.600-an warga Jakarta masih mengungsi. "Sebagian besar di Jakarta Timur." Meski banjir mulai surut, Badan Meteorologi dan Geofisika meminta warga tetap waspada. Alasannya, dalam satu sampai dua hari ke depan hujan deras masih berpeluang turun di Bogor, Depok, dan Jakarta Selatan. MUSTAFA | BAYU | SOFIAN | NURROCHMI | AMANDRA | FERY Post Date : 04 Januari 2008 |