|
BANDUNG, (PR).Sampai dengan Sabtu (7/1), hanya 11 tempat pembuangan sampah (TPS) yang di fogging (diasap), dari sekira ratusan TPS yang tersebar di semua sudut Kota Bandung. Ke 11 TPS tersebut, yakni TPS di Tegallega, Puter, Taman Cibeunying, Maleber, Jln. Aruna, Pasar Ciroyom, Pasar Andir, Jln. Katamso, Jln. Patrakomala, Jln. Gudang Selatan, dan Jln. Ambon. Empat TPS yang disebut terakhir, difogging Sabtu kemarin. Masih sedikitnya TPS yang di fogging selama lima hari ini, menurut Kasi Pencegahan Penyakit Menular (P2M) Dinkes Kota Bandung Sonkka, karena keterbatasan alat dan personel. Ditambah lagi kasus demam berdarah dengue (DBD) di Kota Bandung, cukup tinggi, sehingga fokus pengasapan lebih kepada pemberantasan nyamuk. Dengan demikian, sehari rata-rata hanya dua TPS saja yang difogging. Dikatakan Sonkka, upaya fogging hanya bersifat darurat untuk mengurangi populasi lalat penyebab tifes dan diare serta mengurangi bau. Lain dengan fogging terhadap nyamuk, yang harus dilakukan di lokasi ditemukannya kasus DBD. "Syukurlah menurut informasi, Senin lusa (besok-red.) sampah sudah bisa diangkut ke tempat pembuangan akhir," katanya. Menurut Sonkka, apakah upaya pengasapan tersebut terus akan dilakukan terhadap ratusan TPS lainnya, mengingat tidak mungkin dalam waktu singkat semua sampah bisa terangkut, semua tergantung situasi dan kondisi. "Kami lihat, situasi dan kondisi nanti. Yang pasti, meski serba terbatas kami selalu siap setiap saat," katanya. Bahan kimia Bahan kimia yang dilakukan untuk pengasapan terhadap TPS, menurut Sonkka, sama dengan yang digunakan untuk pemberantasan nyamuk. "Kami menggunakan bahan kimia cynoff, karena selain harganya terjangkau juga tidak berbahaya bagi manusia," katanya. Daya kerja bahan kimia tersebut terjadi saat kontak dengan kulit lalat. Agar daya kerjanya lebih efektif, fogging dilakukan pada pagi hari sebelum angin bertiup kencang. Disebutkan Sonkka, sebenarnya ada bahan kimia yang daya kerjanya lebih efektif karena melalui respiratori (pernapasan) serangga dan aman bagi manusia. Namun, harganya sangat mahal. Ada juga bahan kimia pembunuh serangga dengan daya kerjanya sangat efektif dan harganya murah seperti endrin, namun bahaya untuk manusia. Sementara itu, Kepala Dinkes Jabar Yudhi Prayudha, menyatakan, siap mem back up upaya pengasapan yang dilakukan Dinkes Kota Bandung terhadap sejumlah TPS. Hanya saja, karena Dinkes Jabar hanya memiliki tiga unit alat fogging, bantuan yang diberikan kepada Dinkes Kota Bandung juga terbatas. Selain alat, Dinkes Jabar juga siap memasok bahan kimia yang digunakan untuk fogging. Bahkan, untuk pasokan bahan kimia, kata Yudhi, bantuan yang diberikan bisa maksimal karena stok bahan kimia yang dimiliki Dinkes Jabar cukup banyak. "Kalau alat fogging, Dinkes Jabar hanya memiliki tiga unit karena sifatnya hanya sebagai cadangan. Namun, kalau bahan kimia, stok di Dinkes Jabar cukup banyak," katanya.(A-92) Post Date : 08 Januari 2006 |