SOREANG, (PR).- Saat ini baru sekitar lima persen sampah rumah tangga di Kab. Bandung yang bisa diangkut ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Babakan, Desa Babakan, Kec. Ciparay, Kab. Bandung.
Kepala Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Pengangkutan Sampah Wilayah Soreang Ika Suwara ketika ditemui di ruang kerjanya, Selasa (17/5) mengatakan, hanya 1.340 ton sampah yang diangkut setiap bulan, dari asumsi 39.200 ton sampah warga Kec. Rancabali, Margahayu, Soreang, Katapang, Kutawaringin, Pasirjambu, Ciwidey, dan Rancabali yang merupakan wilayah tugas UPTD Soreang.
”Dalam satu bulan, kami mengangkut sampah sebanyak 670 rit menggunakan 23 truk. Sarana dan prasarana yang kurang memadai membuat kami hanya bisa mengangkut sebagian kecil sampah yang dihasilkan masyarakat,” kata Ika.
Dari delapan kecamatan itu, Kec. Rancabali, Pasirjambu, dan Kutawaringin bahkan belum tersentuh sarana pengangkutan sampah. ”Di Kec. Ciwidey juga hanya ada dua titik pengangkutan. Akan tetapi tidak seperti di perkotaan, sampah belum dipermasalahkan karena warga masih bisa mereduksi sampah dengan melakukan pengomposan, daur ulang, hingga pembakaran," ujarnya.
Hal sama dikemukakan Kepala UPTD Pengangkutan Sampah Wilayah Baleendah, M. Saepuloh. ”Dengan lima belas truk yang ada, kami hanya bisa mengangkut 493 rit per bulan, atau sekitar lima persen dari total sampah,” katanya. Dari delapan wilayah yang ditangani, di Kec. Cimaung dan Pangalengan baru ada satu titik pengangkutan sampah.
Kepala UPTD Pengangkutan Sampah Wilayah Ciparay Arif Syarifudin mengatakan, dari delapan wilayah yang ditangani, tiga di antaranya belum terakses, yaitu Kec. Ibun, Kertasari, dan Pacet. Dalam sebulan, ujarnya, 7 truk pengangkut yang dimiliki mengangkut sampah dengan 182 rit.
Warga di sekitar TPA Babakan juga minta agar tidak pengangkutan sampah di hari libur. ”Pemkab kesulitan mencari lahan. Karena yang ada hanya TPA Babakan, kami menghormati keinginan warga di sekitar lokasi itu,” kata Ika. (A-175)
Post Date : 12 Mei 2010
|