Semarang, Kompas - Perusahaan Daerah Air Minum "Tirta Moedal" Kota Semarang belum mampu memberikan pelayanan yang memuaskan karena terkendala masalah teknis. Pelayanan PDAM baru mencakup 60 persen dari seluruh wilayah Kota Semarang.
Pelaksana Tugas Direktur Utama PDAM "Tirta Moedal" Adi Tri Hananto, Senin (28/6), di Semarang, mengakui belum semua pelanggan air terlayani dengan baik. Tidak semua pelanggan mendapat air yang jernih dan tidak berbau. Sebagian besar pelanggan pun hanya mendapat aliran air selama 6 jam per hari.
Dari wilayah yang sudah tersambung pipa, kondisi aliran di beberapa wilayah seperti Pudakpayung, Jabungan, Padangsari, Kramas, dan Jangli masih buruk. "Tekanan air ke daerah itu sangat kurang sehingga air tidak lancar," kata Adi.
Bocor
Adi mengatakan, PDAM mampu menyalurkan air hingga 2.415 liter per detik. Namun, dari air yang tersalurkan itu masih bocor hingga 52,8 persen.
"Jika tidak bocor, produksi air sebanyak itu sebenarnya sudah cukup memenuhi kebutuhan air di Kota Semarang selama 24 jam," kata Adi.
Upaya yang telah dilakukan PDAM untuk menekan angka kebocoran adalah dengan memasang detektor kebocoran (district meter area/DMA). Dari 167 alat yang seharusnya dipasang, PDAM baru memasang 60 alat. Total biaya yang dibutuhkan untuk memasang 167 alat mencapai Rp 166 miliar.
Anggota Komisi B DPRD Kota Semarang, Yearzy Ferdian, mengatakan, pemkot sejak dulu telah berkomitmen untuk mendukung perusahaan daerah. Hal ini terutama yang berkaitan langsung dengan masyarakat seperti PDAM.
"Namun, sampai sekarang belum terlihat ada perwujudan komitmen itu," kata Yearzy.
Khusus untuk PDAM, kata Yearzy, Pemkot Semarang telah berkomitmen untuk membantu penggantian pipa yang sudah tua dan rusak. Namun, sampai saat ini Pemkot belum pernah menganggarkan dana dari APBD. Padahal, Yearzy menilai APBD Kota Semarang cukup untuk mendanai perbaikan itu secara bertahap.
Biaya besar
Direktur Teknik PDAM Kota Semarang Yunus Slamet menambahkan, biaya untuk mengganti pipa lama cukup besar. Misal, untuk pipa primer berdiameter 60 sentimeter, harga per satu meter mencapai Rp 1,4 juta.
Yunus mencontohkan, pemindahan saluran pipa sepanjang 100 meter di lokasi pembangunan Jalan Tol Semarang-Solo saja menghabiskan dana Rp 425 juta.
"Kalau untuk mengganti seluruh jaringan pipa di Kota Semarang, PDAM belum mampu," kata Yunus. (DEN)
Post Date : 29 Juni 2010
|