JAMBI, KOMPAS.com - Baru 52 persen volume sampah di Kota Jambi terangkut ke tempat pembuangan akhir atau TPA di Talang Gulo. Hal itu disebabkan ketersediaan kendaraan pengangkut sampah milik Dinas Kebersihan Kota Jambi belum mencukupi.
"Kami baru memiliki 26 kendaraan pengangkut sampah. Padahal idealnya tersedia 35 hingga 40 kendaraan," ujar Arief Munandar, Kepala Dinas Kebersihan, Pertamanan, dan Pemakaman Kota Jambi, dalam kunjungan media ke TPA Talang Gulo, Kenali Asam Bawah, Jambi, Rabu (21/10).
Karena jumlahnya yang tidak memadai, seluruh kendaraan harus mengangkut sampah hingga tiga kali dalam satu hari. Sampah-sampah diangkut dari 365 tempat pembuangan sampah (TPS) di Kota Jambi.
Menurut Arief, anggaran daerah untuk memenuhi kebutuhan kendaraan pengangkut masih minim. Penambahan kendaraan pengangkut dengan demikian harus dilakukan secara bertahap. Pada tahun ini, pihaknya baru dapat menambah lima unit. Sedangkan untuk tahun depan, diperkirakan tiga unit kendaraan lagi.
Menurut Arief, volume sampah di Kota Jambi mencapai 1.254 meter kubik per hari, namun hanya 52 persen di antaranya yang terangkut ke TPA Talang Gulo. Sebagian sampah dibuang masyarakat ke sungai, ke kebun, atau langsung dibakar.
Ditambahkan Syafruddin, Kepala Seksi Kebersihan Lingkungan Permukiman Dinas Kebersihan, banyak sampah dari wilayah Kabupaten Muaro Jambi dibuang warganya ke sepanjang jalur lintas yang merupakan perbatasan kota dan kabupaten. Hal ini mengakibatkan beban kerja pemerintah kota semakin berat. Sampah-sampah kerap menumpuk pada sepanjang jalan lintas untuk beberapa waktu tertentu.
Pihaknya telah mengajukan permohonan ke Pemerintah Kabupaten Muaro Jambi untuk mendukung operasional pengangkutan sampah pada jalur tersebut. "Pemkab sudah menyatakan setuju akan membantu mengadakan satu kendaraan pengangkut sampah di jalur tersebut, namun hingga kini belum ada realisasinya," ujar Syafruddin.
Dalam pantauan di TPA Talang Gulo, sampah telah memenuhi hampir seluruh ruang yang ada. Menurut Syafruddin, saat ini sampah sudah memenuhi 95 persen dari 10 hektar ruang yang tersedia di TPA yang dibangun tahun 1996 tersebut.
Adapun timbunan sampah terus meningkat setiap tahunnya. Pada 2004, timbunan sampai mencapai 1.167 meter kubik per hari. Dua tahun kemudian, timbunan sampah mencapai 1.244 meter kubik per hari. Saat ini, timbunan telah mencapai hampir 1.300 meter kubik per hari.
Post Date : 21 Oktober 2009
|