PEMKAB Bandung hingga kini baru bisa mengangkut 20% sampah domestik di 21 kecamatan dari 31 kecamatan di Kabupaten Bandung untuk dibuang ke tempat pembuangan akhir (TPA) sampah di Kampung Babakan Ciparay, Desa Babakan, Kecamatan Ciparay, Kabupaten Bandung.
Kepala Dinas Perumahan,Tata Ruang, dan Kebersihan (Dispertasih) Kabupaten Bandung, Indra Martono mengungkapkan, kecamatan yang sampahnya belum terangkut armada sampah Pemkab Bandung beberapa di antaranya yakni Kecamatan Arjasari, Kertasari, Rancabali, dan Kecamatan Pasirjambu. Hal tersebut disebabkan medan yang berat dari tempat pembuangan sementara (TPS) ke TPA sehingga menyulitkan armada pengangkut sampah.
”Selain itu, hingga kini kami baru memiliki 57 armada pengangkutsampah. Mungkintahuninikami akan menambah dua atau tiga lagi truk pengangkut.Kalau dilihat dari total volume sampah,idealnya kami harus punya 100 unit armada sampah,” ungkapIndraakhirpekanlalu. Berdasar data Dispertasih Kabupaten Bandung, jumlah produksi sampah rumah tangga di Kabupaten Bandung rata-rata 0,2 kilogram per orang per hari.
Jumlah tersebut hanya setengah dibandingkan produksi sampah masyarakat perkotaan yang mencapai 0,4 kg per orang per hari. Selain masalah domestik, saat ini Dispertasih juga disibukkan dengan volume sampah yang meningkat 20% selama musim banjir.Akibatnya, banyak sampah ditemukan di pinggir jalan, bahkan di atas jembatan Kecamatan Dayeuhkolot.
Untuk mengatasi hal ini,lanjut Indra, pihaknya sudah menurunkan tiga unit truk pengangkut sampah per hari, khusus untuk kecamatan yang tergenang banjir. ”Titik terbanyak pengangkutan di Kecamatan Dayeuhkolot dan Baleendah, termasuk Kecamatan Banjaran karena memang volume sampah terbanyak pascabanjir.Kami dapat mengangkut sampah hingga 20 ton per hari,”kata Indra. (iwa ahmad sugriwa)
Post Date : 22 Maret 2010
|