Jakarta, kompas - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta hingga mendekati akhir 2010 baru bisa menyelesaikan perbaikan atas 19 dari 33 lokasi yang ditargetkan bebas banjir.
”Berdasarkan pemetaan kawasan banjir dan genangan yang dilakukan pada awal 2010, di Jakarta ada 106 titik lokasi rawan. Sepanjang 2010 ditargetkan 33 titik di antaranya bisa diperbaiki,” kata Kepala Dinas Pekerjaan Umum DKI Jakarta Ery Basworo, Jumat (26/11).
Dalam menanggulangi banjir dan genangan di 106 titik itu, Pemprov DKI merencanakan akan menyelesaikannya dalam tiga tahun anggaran. Selain target perbaikan 33 titik rawan pada 2010, 73 titik lainnya akan diselesaikan pada 2011 dan 2012.
Namun, karena desakan masyarakat untuk penyelesaian banjir ini amat kuat, kata Ery, tahun depan DPRD DKI menyetujui penambahan anggaran penanggulangan banjir.
Belum bebas banjir
Dengan demikian, Ery menargetkan perbaikan 106 titik rawan banjir dan genangan itu akan lebih cepat diselesaikan.
Saat ini, kata Ery, dari hasil pemetaan masalah, banjir ataupun genangan di Jakarta terjadi karena lima faktor, yakni permasalahan sistem drainase, sistem polder, penyempitan sungai- sungai besar, kurangnya waduk atau situ pengendali air, dan rob atau terjangan laut pasang di pesisir utara Jakarta.
”Sampai sekarang, baru rob dan sistem drainase yang proses penanggulangannya berjalan cukup cepat,” katanya.
Namun, lanjut Ery, karena proyek penanggulangan tiga faktor lain baru dimulai, Jakarta belum dapat dipastikan bebas banjir pada musim hujan kali ini.
Lagi-lagi macet
Hujan lebat sepanjang Jumat sore kemarin menyebabkan munculnya genangan di banyak tempat di Jakarta dan sekitarnya. Kemacetan tak terhindarkan. Di Bekasi, saluran irigasi sekunder Saluran Tarum Barat atau Saluran Kalimalang di Bekasi Timur meluap sehingga air saluran irigasi sekunder itu melimpas ke jalan. Akibatnya, jalan terusan terowongan di Durenjaya sepanjang puluhan meter tergenang air. Kondisi serupa terjadi di kawasan Casablanca, Kuningan, Jakarta Selatan.
”Airnya naik setelah hujan lebat. Jalanan banjir karena air kalinya sudah melewati tanggul,” kata Boih (50), warga Kam- pung Mede, Bekasijaya, Bekasi Timur.
Boih dan sejumlah warga membersihkan lubang saluran air di tepi jalan itu dari sampah yang menyumbat. Selain di Durenjaya, genangan juga terjadi di persimpangan Jalan RA Kartini dan Ir H Juanda, Bekasi Timur.
Kepala Bidang Tata Air Dinas Bina Marga dan Tata Air Kota Bekasi Yurizal menyatakan akan berkoordinasi dengan Perum Jasa Tirta II terkait melimpasnya air di Durenjaya, yang diduga terkait adanya proyek pelebaran jalan di daerah itu. (COK/NEL)
Post Date : 27 November 2010
|