|
Jakarta - Air bersih semakin sulit diakses oleh penduduk Indonesia. Dari sekitar 220 juta penduduk, baru sekitar 18 persen yang mendapat akses air bersih. Angka ini masih jauh dari target yang ditetapkan dalam Millenium Development Goals (MDG's), yang pada 2015 menargetkan 69 persen penduduk Indonesia mendapat akses air bersih. Apalagi tahun 2004, air bersih di Indonesia mengalami penurunan hingga 87 persen. "Penurunan ini salah satunya diakibatkan saat ini 80 persen air di kota-kota di Indonesia, termasuk Jakarta terkontaminasi bakteri E.coli," ujar Duta MDG's untuk RI Erna Witoelar dalam seminar memperingati Hari Air Sedunia di Kantor Bappenes, JI Diponegoro, Jakarta, Selasa (20/3/2007). Bakteri eschericia coli ini menyebar ke air baku karena 60 persen septic tankwarga di perkotaan letaknya terlalu berdekatan dengan sumur, yakni kurang dari 10 persen. "Untuk mengatasi masalah ini, harus ada aksi konkret dari pemerintah. Yakni dituangkan dalam aksi yang pro-poor dan berbasis kinerja yang berkelanjutan,' imbuh Erna. Erna pun mengusulkan harus ada action plan, yang terdiri dari pembangunan manusia, infrastruktur dasar, dan tata kelola pemerintah. (nvt/sss) Post Date : 20 Maret 2007 |