Banyak Warga Miskin Bayar Air Bersih

Sumber:Kompas - 22 Maret 2011
Kategori:Air Minum

JAKARTA, KOMPAS.com - Dua kelompok masyarakat melakukan aksi unjuk rasa di Bundaran Hotel Indonesia dalam rangka memperingati Hari Air Sedunia, 22 Maret. Kelompok pertama berasal dari Direktorat Sungai dan Pantai Departemen Pekerjaan Umum (PU). Mereka melakukan aksi simpatik dengan membagi-bagikan bunga, disertai pamflet, brosur, dan buku kampanye peduli air kepada pengguna jalan yang melintasi Bundaran HI.

"Kami tidak berdemo. Kami mengadakan kampanye peduli air dalam rangka memperingati Hari Air Sedunia," kata Pitoyo Subrandrio, Direktur Sungai dan Pantai Kementerian PU di Bundaran HI, Jakarta Pusat, Selasa (22/3/2011).

Pitoyo mengungkapkan, kebutuhan akan air bersih semakin mendesak saat ini, sementara kondisi air sungai dan tanah semakin tercemar. "Untuk itulah kami ingin membangkitkan kesadaran masyarakat akan pentingnya air dan sanitasi," ujar Pitoyo yang memimpin langsung sekitar 200-an stafnya melakukan Kampanye Peduli Air di Bundaran HI.

Kelompok kedua datang ke Bundaran HI pada pukul 10.25 WIB berasal dari aliansi Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM). Reza, salah seorang pemimpin aksi dari Koalisi Rakyat untuk Hak Atas Air (KRuHA) meminta perhatian pemerintah atas hak warga negara untuk memperoleh air bersih.

"Banyak orang miskin Jakarta harus membayar mahal untuk memproleh air bersih. Padahal, konsumsi air bersih adalah hak setiap warga negara ini," ujar Reza.

Selain aksi yang berlangsung di Bundaran HI, sejumlah kegiatan dirancang dalam rangka memperingati Hari Air Sedunia. Kegiatan itu, antara lain, lomba gerak jalan, seminar dan lokakarya bertema pengelolaan air/sungai dan eco-hydrology.



Post Date : 22 Maret 2011