|
Jakarta, Kompas - Intensitas hujan yang tinggi membuat genangan terjadi di mana-mana. Kini, genangan tersebut mengakibatkan ruas-ruas jalan di Jakarta rusak dan membutuhkan perhatian. Demikian pengamatan Kompas di sejumlah ruas jalan di Jakarta, Senin (24/1). Setelah membangun jembatanm layang (flyover) dan terowongan (underpass), Pemerintah Provinsi DKI Jakarta tampaknya kurang memperhatikan ruas jalan lama yang kini mulai berlubang. Di bawah jalan layang Daan Mogot, Jakarta Barat, misalnya. Ruas jalan yang dilalui beraneka jenis kendaraan tersebut mulai terbelah. Aspal mulai terkelupas hingga kerikil-kerikilnya mulai menyebar di jalanan. Sementara itu, kerusakan jalan juga terjadi di sekitar Rawa Buaya, Cengkareng, Jakarta Barat. Ruas jalan yang rusak terlihat di sisi sebelah kiri. Tampaknya, kerusakan itu terjadi akibat perbaikan saluran air yang belum sempurna. Sebagian badan jalan yang rusak ditutup lempengan baja. Kondisi itu sangat mengganggu kenyamanan para pengendara yang melintas di jalanan itu. Lutfi, warga Cengkareng, menyayangkan kondisi jalan tersebut. Bayangkan saja, jalan layang sudah dibangun begitu bagus. Sekarang ini, jalanan yang lama dibiarkan saja berlubang. Lubang besar sepanjang hampir satu meter dengan kedalaman sekitar 10 sentimeter juga terlihat dari arah Slipi menuju Jalan Aida KS Tubun, sebelum Rumah Sakit Pelni, Jakarta Pusat. Agung, warga Juraganan, Permata Hijau, Jakarta Selatan, mengatakan, lubang itu bisa membuat celaka pengendara sepeda motor. Sebab, lokasinya berada persis di tikungan. "Pengemudi pasti enggak sempat melihat jalan rusak itu. Apalagi, kalau hujan turun, jalanan pasti licin!" ujarnya. Kerusakan jalan juga terlihat di Jalan Letjen Suprapto, tepatnya di pemutaran jalan di Pangkalan Asem. Di Jakarta Selatan, jalan berlubang terlihat di arteri Pondok Indah, sekitar 800 meter dari persimpangan Kebayoran Lama. Dua jalan berlubang itu kerap membuat pengendara sepeda motor terjatuh. Jalan berlubang terlihat pula di Jalan Manggarai Utara (dekat pintu air Manggarai). Persis di bawah jembatan rel kereta api jurusan Jatinegara-Manggarai, setiap kendaraan bahkan harus berjalan secara perlahan untuk melintasi lubang besar sedalam 30 sentimeter yang digenangi air. Kepala Subdinas Jembatan Dinas Pekerjaan Umum DKI Eri Basworo mengatakan, "Kerusakan jalan di sekitar jalan layang, seperti di Daan Mogot, masih menjadi tanggung jawab kontraktor. Saya akan segera mengecek kerusakan jalan itu dan berkoordinasi dengan kontraktornya." (OSA) Post Date : 25 Januari 2005 |