Bantuan Air Skala Kecil Dinanti

Sumber:Kompas - 30 Desember 2009
Kategori:Air Minum

Gunung Kidul, Kompas - Bantuan air skala kecil dari pihak ketiga masih sangat diharapkan warga di Kabupaten Gunung Kidul. Meskipun proyek pengangkatan air dari sungai bawah tanah bantuan Pemerintah Jepang maupun Pemerintah Jerman akan sanggup menyediakan air bagi lebih dari 180.000 jiwa, jalur perpipaan dari perusahaan daerah air minum belum sanggup menjangkau seluruh wilayah Gunung Kidul.

Bupati Gunung Kidul Suharto menyatakan, bencana kekeringan di musim kemarau masih dialami 178.000 jiwa atau 48.000 keluarga yang mayoritas berdomisili di wilayah selatan Gunung Kidul. Untuk memenuhi kebutuhan air bagi 178.000 jiwa tersebut, setidaknya dibutuhkan air dengan debit 200 liter per detik. "Semoga tahun depan, ketersediaan air bisa dipenuhi," ujar Suharto, Selasa (29/12).

Menurut Suharto, proyek air bantuan Pemerintah Jepang di Baron sanggup menyediakan air bagi 80.000 jiwa dengan debit 100 liter per detik. Proyek pengangkatan air bawah tanah di Goa Bribin dan Goa Seropan diperkirakan rampung pada bulan April mendatang dan sanggup menyediakan air bagi sekitar 100.000 jiwa. "Bantuan dari pihak ketiga diperlukan bagi daerah-daerah yang belum terjangkau aliran pipa," katanya menambahkan.

International Relief and Development (IRD) bekerja sama dengan Yogyakarta Central Java Community Assistance Program (YCAP) membangun instalasi air bersih lewat dukungan dana dari Pemerintah Australia di Dusun Parangrejo, Girijati, Purwosari, Gunung Kidul. Dengan total bantuan dana Rp 300 juta, IRD dan YCAP membangun lima buah bak penampungan air dari Sendang Beji.

Pembangunan penampungan air bersih tersebut mampu meringankan beban warga yang harus berjalan kaki untuk menggapai air bersih di musim kemarau. Dengan jalur perpipaan sepanjang 1.800 meter, air dialirkan melalui sistem gravitasi bagi 300 keluarga. "Bantuan ini belum sampai pada sambungan rumah, tetapi telah ada komitmen dari Dinas Pekerjaan Umum untuk membangun jalur pipa hingga rumah tangga," kata Direktur Wilayah IRD Thomas White. (WKM)



Post Date : 30 Desember 2009