|
Gunung Kidul, Kompas - Pemerintah Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, mulai mengirimkan air bersih ke sejumlah wilayah rawan kekeringan. Sementara di Jawa Tengah, permintaan air bersih disampaikan warga di Kabupaten Tegal dan di sekitar Segara Anakan, Kabupaten Cilacap. Kepala Kantor Informasi dan Komunikasi Kabupaten Gunung Kidul CB Supriyanto, Senin (23/7), mengutarakan, saat ini wilayah rawan air bertambah dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya. Gempa tahun 2006 mengakibatkan beberapa mata air lenyap dari wilayah yang semula tidak kesulitan air. Data pemetaan Juni lalu menunjukkan 11 kecamatan, yang sebagian besar berada di wilayah selatan, rawan air. Kecamatan itu antara lain Girisubo, Rongkop, Tepus, Tanjungsari, Purwosari, Panggang, Saptosari, Paliyan, dan Semanu. Ke-11 kecamatan itu mencakup 50 desa dan 270 pedusunan. "Pemerintah kabupaten menyiapkan dana Rp 533 juta untuk program bantuan air pada kemarau tahun ini. Jika dana kurang, akan diambilkan dari pos anggaran lain," ujar Supriyanto. Dari Jateng permintaan bantuan air bersih antara lain disampaikan warga Desa Panikel, Kecamatan Kampung Laut, Cilacap, yang terletak di sekitar Laguna Segara Anakan. Menurut Ngadirin, petugas pemasok air Dinas Kesejahteraan Sosial Kabupaten Cilacap, saat kemarau warga di sekitar Segara Anakan biasa mencari air bersih di Pulau Nusakambangan. Namun, air di pulau itu juga sudah menyusut drastis. Permintaan air bersih juga datang dari Desa Karangmulya, Kecamatan Surodadi, Tegal, yang dihuni 12.590 jiwa. Dari Kabupaten Banyumas, Gubernur Jawa Tengah Mardiyanto mengatakan, Pemprov Jateng telah meminta Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia untuk membantu dengan hujan buatan. Modifikasi cuaca itu digunakan untuk menambah volume air sejumlah waduk. Mardiyanto mengakui terjadi penurunan cadangan air di sejumlah waduk. Ketinggian air Kedungombo, misalnya, 83,24 meter pada 11 Juli. Dua hari kemudian, permukaan air waduk tersebut turun 0,11 meter. "Menyusutnya cadangan air ini sangat drastis. Makanya, mudah-mudahan LIPI dapat segera merealisasikan permohonan hujan buatan," ujarnya. (MDN/WIE/WER) Post Date : 24 Juli 2007 |