Bantuan Air Bersih Lebih Diperlukan

Sumber:Kompas - 08 Januari 2008
Kategori:Air Minum
Semarang, Kompas - Penanganan bantuan bagi korban bencana banjir dinilai masih semrawut, sehingga membuat bantuan tidak sesuai keperluan korban. Korban banjir di Kudus dan Pati, misalnya, kini berlebihan makanan kering mi, tapi kekurangan air bersih atau air galon untuk keperluan minum. Diperkirakan terdapat sekitar 750 penduduk di Kudus, Pati, dan Grobogan yang membutuhkan air bersih.

Anggota Komisi E Kesejahteraan Rakyat DPRD Jateng, Masruhan Samsuri, Senin (7/1), mengemukakan, laporan yang diterimanya menunjukkan, air bersih sangat dibutuhkan oleh penduduk yang mengungsi. Kebutuhan air bersih juga diperlukan oleh mereka yang kembali ke rumah masing-masing. Kawasan permukiman yang kebanjiran tapi surut, ternyata banyak sumber air masih tercemar.

"Sebaiknya bantuan pangan untuk korban banjir yang sudah memenuhi stok pangannya, bisa dialihkan ke bantuan air bersih. Bantuan air bersih itu untuk keperluan masak dan minum sehari-hari," kata Masruhan Samsuri.

Staf penanganan bencana banjir di Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air Jateng, Bambang Purnomo, melaporkan, kondisi daerah yang masih tergenang air disebabkan luberan air dari sejumlah sungai belum dapat diatasi. Sejumlah tanggul termasuk pintu air diketahui telah rusak, seperti di Sungai Lusi, Sungai Juwana, Sungai Glugu di Purwodadi, serta sejumlah sungai lain di Pekalongan dan Brebes.

Dia memperkirakan, apabila kerusakan masih seperti saat ini bencana banjir masih bisa berlangsung hingga akhir Januari 2008. Perbaikan yang bersifat darurat tentunya belum maksimal, apalagi kalau ada tanggul yang jebol dengan panjang lebih dari 10 meter. Pintu air di sejumlah bendungan juga rusak, yang memerlukan waktu untuk perbaikan.

Wakil Ketua Komisi D Pembangunan DPRD Jateng, Endro Suyitno, mengakui, upaya perbaikan tanggul yang jebol saat ini dilakukan darurat. Tanggul yang rusak itu di antaranya memerlukan pembangunan terpadu dan itu hanya dapat dilakukan ketika musim kemarau.

Staf dari Hubungan Masyarakat Perum Bulog Divre Jateng, Siti Retno Farida, menyatakan, pihaknya telah mulai menyalurkan beras bantuan korban banjir ke Demak, Kudus, Solo, Pati, Blora, Sragen, dan sejumlah daerah yang terkena bencana alam. Jumlah beras bantuan bencana alam yang dibagikan seluruhnya mencapai 24.334 ton beras. (WHO)



Post Date : 08 Januari 2008