CIMAHI, (PR).- Empat kelurahan di Kota Cimahi menjadi titik rawan kekeringan yang akan membutuhkan bantuan air bersih selama musim kemarau. Seperti tahun sebelumnya, pemerintah Kota Cimahi menyediakan bantuan air bersih bagi warga, dengan mengandalkan dua mobil tangki berkapasitas masing-masing lima ribu liter.
Kepala Sub Bagian Umum Dinas Penyehatan Lingkungan dan Kebersihan (DPLK) Kota Cimahi Ade Kuspardi mengatakan, daerah yang biasanya mengalami kesulitan air terparah adalah RW 10 Kel. Utama Kec. Cimahi Selatan, RW 10 Kel. Leuwigajah Kec. Cimahi Selatan, RW 6, 9, dan 14 Kel. Cibabat Kec. Cimahi Utara, serta hampir seluruh wilayah Kel. Cipageran Kec. Cimahi Utara. Pada musim kemarau tahun lalu, daerah-daerah tersebut memerlukan bantuan air bersih 3-6 tangki dalam sehari dalam rentang waktu lima bulan.
"Daerah yang saya sebutkan tadi memang hampir selalu kesulitan mendapatkan air bersih pada musim kemarau. Di Kelurahan Cipageran misalnya, warga ada yang sudah mengebor sampai puluhan meter, tetapi air tetap tidak ada. Ada juga yang airnya tidak layak minum. Air di sumur-sumur dangkal milik warga juga biasanya berkurang saat musim kemarau," tuturnya di ruang kerjanya, Selasa (27/4).
Memasuki musim kemarau tahun ini, Ade mempersilakan warga yang membutuhkan air bersih untuk mengajukan permintaan ke DPLK. Nanti, sejumlah petugas akan mendatangi lokasi untuk melihat kebutuhan air bersih. Soalnya, bantuan air bersih diprioritaskan bagi warga menengah ke bawah, dan dalam jumlah yang banyak di suatu wilayah.
"Kita ada dua mobil tangki yang selalu stand by. Kalau diperlukan, kita juga bisa pakai mobil tangki sewaan atau mobil pemadam kebakaran," katanya.
Artesis
Sementara itu, Kepala Bidang Penyehatan Lingkungan Permukiman Ade Ruhiyat menyebutkan, keberadaan 33 sumur artesis yang tersebar di berbagai kelurahan di Kota Cimahi hanya memenuhi empat belas persen dari total kebutuhan air bersih setiap tahun. Sisanya dipenuhi oleh persediaan air di sumur dangkal, PDAM, mata air, serta sungai.
Menurut Ade, tahun ini pemerintah Kota Cimahi hanya akan membangun dua sumur artesis di Kel. Cigugur Tengah dan Kel. Cibeureum Kec. Cimahi Tengah karena keterbatasan anggaran. Padahal pada 2009, pemerintah membangun enam sumur artesis. Selain itu, pemerintah juga akan melakukan penyempurnaan hanya di dua sumur artesis yang telah dibangun pada tahun sebelumnya. Total anggaran yang disediakan untuk pembangunan dan penyempurnaan sumur artesis pada 2010 Rp 665 juta.
"Rencananya pembangunan sumur artesis baru ini dimulai pada Juni atau Juli. Lebih cepat lebih baiklah karena warga butuh air bersih," ujarnya.
Wali Kota Cimahi Itoc Tochija membenarkan bahwa sampai saat ini pemerintah masih memberikan bantuan air bersih kepada warga. Bahkan dengan keberadaan sumur-sumur artesis, pemenuhan kebutuhan air bersih di Kota Cimahi masih di bawah delapan puluh persen. Itu sebabnya, Itoc mengaku tengah berusaha meyakinkan pemerintah pusat agar membantu penyediaan air bersih. (A-180)
Post Date : 28 April 2010
|