|
SEKAYU– Kesadaran masyarakat Musi Banyuasin (Muba) membuang sampah di tempatnya tampaknya masih rendah. Di Desa Toman,Kecamatan Babat Toman, tepatnya di bantaran sungai di pinggir jalan lintas tengah (jalinteng), terlihat banyak sampah berserakan. Bahkan, sebagian di antaranya sudah ada yang masuk ke sungai. Padahal, sungai kerap digunakan warga untuk mandi, cuci dan kakus (MCK). Ida, 36,warga yang tinggal tak jauh dari tumpukan sampah, mengatakan, tumpukkan sampah itu sudah ada sekitar beberapa bulan lalu,tapi tetap dibiarkan oleh aparat pemerintah di wilayahnya. Bahkan, disinyalir keberadaan sampah di tempat itu sudah ada izin pihak kecamatan. Sebab, lahan itu bukan merupakan lahan kosong, tapi sudah ada pe-miliknya dan dijadikan tempat sampah yang terbuka. “Banyak truk-truk sampah dari pasar membuang sampah di tempat itu. Kami tidak tahu apa boleh apa tidak,tapi tidak ada aparat kecamatan yang melarangnya,” ungkap Ida. Ida dan keluarganya yang tinggal berjarak sekitar 20–30 meter dari sampah itu merasa terganggu. Terutama, kalau musim hujan, bau sampah dan debu dikhawatirkan dapat memengaruhi kesehatan keluarganya.“ Awalnya lahan terbuka biasa dan banyak warga membuang sampah di tempat itu dan menjadi keterusan. Sampah-sampah di pasar juga dibuang ke sana,”kata Ida. Sementara itu, Camat Babattoman Indita ketika dikonfirmasi mengaku telah menyosialisasikan kepada warga untuk tidak membuang sampah di sana. Dia membantah jika tumpukan sampah di lokasi tersebut sudah ada izin kecamatan. “Kita minta warga buang sampah di TPA di Kecamatan Babattoman yang sudah ada sejak 2011,”tukasnya. sierra syailendra Post Date : 05 Maret 2012 |