Banjir, Warga Ngungsi

Sumber:Indopos - 30 Oktober 2007
Kategori:Banjir di Luar Jakarta
PEKANBARU - Air setinggi 50 sentimeter mulai menggenangi perumahan warga di Jl Nelayan, Gang Wakaf, Kelurahan Meranti Pandak, Kecamatan Rumbai. Akibatnya, sekitar 15 kepala keluarga (KK) terpaksa mengungsi ke tempat penampungan. Ironisnya, masyarakat belum juga mendapatkan bantuan dari pemerintah sehingga warga terpaksa makan mi dan ubi.

Permasalahan air bersih juga menjadi persoalan yang kiranya perlu disubsidi pemerintah. Keluhan lain, warga harus rela tidur di tempat penampungan yang serba kekurangan. Pengungsi juga harus tahan menerima gigitan nyamuk setiap malam.

Kondisi tersebut bisa dilihat di tempat penampungan, tepatnya di bekas gudang ban, Jl Nelayan. Di antara warga yang mengungsi, ada tiga balita yang tidak seharusnya berada di tempat itu. Albiduna, 3, Dipamalsa, 3, dan Rayan, 2, terpaksa mengikuti orang tuanya mengungsi ke tempat penampungan. Di tempat pengungsian, tiga anak kecil tersebut tampak sibuk dengan permainannya sendiri.

Wali Kota Pekanbaru Herman Abdullah mengatakan, bantuan memang belum disalurkan Pemkot Pekanbaru. Namun, lanjutnya, pemerintah akan melakukan pengawasan dan pendataan terlebih dahulu terhadap warga yang rumahnya terendam banjir dan terpaksa mengungsi.

Banjir yang terjadi setiap tahun ini, menurut Herman, bukanlah permasalahan baru. "Setiap tahun selalu saja terjadi banjir di kawasan itu," ujar Herman kepada wartawan kemarin (29/10) setelah upacara peringatan Sumpah Pemuda di Pekanbaru.

Menurut dia, banjir disebabkan luapan air Sungai Siak dan banyaknya bangunan melanggar garis sempadan bangunan.(*2/new)



Post Date : 30 Oktober 2007