|
Banda Aceh, Kompas - Hujan yang turun terus- menerus di wilayah pantai barat Nanggroe Aceh Darussalam beberapa hari terakhir menyebabkan banjir. Sebelas dari 12 kecamatan di Kabupaten Aceh Barat hingga Selasa (21/10) terendam air setinggi satu hingga dua meter. Akibatnya, puluhan ribu warga mengungsi. Selain itu, jalan penghubung Banda Aceh dengan Calang, Aceh Jaya, terputus di beberapa titik. Kepala Sekretariat Satuan Koordinasi Pelaksana (Satkorlak) Penanggulangan Bencana Alam dan Pengungsi (PBP) Kabupaten Aceh Barat, Zainuddin, mengatakan, jumlah pengungsi yang tercatat kemarin 40.532 jiwa (10.348 keluarga). ”Pemerintah sudah membuat posko-posko pengungsian di sekitar lokasi banjir. Satkorlak PBP juga sudah mengirimkan bantuan logistik dan kesehatan yang disalurkan Palang Merah Indonesia setempat,” kata Zainuddin. Tiga kecamatan Menurut data Satkorlak PBP Aceh Barat, 11 kecamatan yang kebanjiran adalah Bubon, Woyla Timur, Woyla, Pante Ceureumen, Johan Pahlawan, Meureubo, Kaway XVI, Arongan Lambalek, Samatiga, Sungai Mas, dan Panton Rue. Anggota Satkorlak PBP Aceh Barat, Buyung, menjelaskan, dari 11 kecamatan itu, Kaway XVI, Bubon, dan Samatiga mengalami banjir cukup parah. Ketinggian air di ketiga kecamatan tersebut satu hingga dua meter. ”Tiga kecamatan lainnya, yakni Pante Ceureumen, Meureubo, dan Johan Pahlawan—yang terletak persis di Krueng Meureubo —terimbas meluapnya air sungai di sekitar itu,” ujarnya. ”Sejauh ini tidak ada korban jiwa. Namun, ada satu warga yang dirawat di Rumah Sakit Umum Cut Nyak Dhien, Meulaboh, terkena muntaber,” ujar Buyung. Abdul Rahman, juga anggota staf Satkorlak PBP Aceh Barat, menambahkan, sebagian besar posko yang didirikan untuk menampung pengungsi berada di gedung-gedung permanen, seperti sekolah, kantor desa, dan kantor kelurahan. ”Selain disediakan tempat untuk menginap bagi para pengungsi, ada pula dapur umum,” katanya. Terjebak Secara terpisah, Ketua Palang Merah Indonesia Kabupaten Aceh Jaya, Sofian, mengatakan, kemarin dia terjebak di Lamno, Kabupaten Aceh Jaya. ”Saya sudah menginap dua hari karena jalur Calang-Lamno-Banda Aceh tergenang air. Ketinggian air di jalur ini rata-rata selutut orang dewasa,” katanya. Informasi yang diperoleh Kompas dari Satkorlak PBP Aceh Barat, dua truk pengangkut bantuan bahan pangan dari Dinas Sosial Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam (NAD) terjebak di sekitar Lhok Kruet, Kecamatan Sampoiniet, Kabupaten Aceh Jaya. Truk-truk itu tidak bisa melintas karena jalan banjir dan sangat berlumpur. Menurut Na’i, sopir truk angkutan lintas Meulaboh-Calang- Banda Aceh, hujan mengguyur wilayah pantai barat NAD sejak akhir pekan lalu. (MHD) Post Date : 22 Oktober 2008 |