Banjir Terus Melanda Sejumlah Daerah

Sumber:Koran Sindo - 14 Januari 2010
Kategori:Banjir di Luar Jakarta

SUNGGUMINASA (SI) – Musibah banjir kemarin melanda sejumlah daerah di Indonesia, antara lain di Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan (Sulsel),Tapanuli Selatan, Sumatera Utara (Sumut), dan Situbondo, Jawa Timur (Jatim).

Banjir di Kabupaten Situbondo, melanda tiga kecamatan,yakni di Kecamatan Besuki,Banyuglugur,dan Mlandingan.“ Kami akan terus memantau korban banjir,” tandas Pj Bupati Situbondo, Suroso kemarin. Ketinggian banjir rata-rata mencapai satu meter. “Ketinggian air yang menggenangi Kecamatan Besuki mencapai satu meter, di Banyuglugur 1,5 meter, dan di Mlandingan naik lagi di atas satu meter,” paparnya.

Menurut dia,musibah tersebut terjadi akibat hujan yang turun terus menerus di Situbondo.“Hujan sebenarnya merata di seluruh Situbondo, tapi hujan di tiga kecamatan yang ada di kawasan pegunungan itu relatif lama.” Sejauh ini,belum ada korban yang perlu dievakuasi, namun Suroso mengimbau masyarakat untuk waspada.“Saya minta mereka yang punya keluarga di luar tiga kecamatan itu untuk waspada dan bersiap-siap,”tandasnya.

Sementara itu, infrastruktur juga masih relatif aman, meski terendam banjir.“Karena itu,saya turun langsung ke masyarakat untuk memastikan kesiapan mereka.” Di bagian lain, banjir di Kabupaten Gowa, akibat luapan Sungai Rakikan hingga merendam ratusan rumah warga Desa Tamalatea, Kecamatan Parangloe. Wabup Gowa Abdul Razak Bajidu menyatakan, banjir memang berlangsung setiap tahunnya.

Jika hujan deras terus mengguyur,maka debit air anak Sungai Rakikan juga ikut naik sehingga masyarakat diimbau untuk tidak melewati di pinggiran sungai tersebut.“Karena itu, masyarakat berhati-hati jika menyeberang karena biasanya tiba-tiba air meluap.Baik yang akan menuju wilayah Desa Lonjoboko maupun ke Tamalatea.

Begitu pula warga yang berdomisili di pinggir sungai segera pindah ke tempat yang lebih aman.Apalagi, di sekitar wilayah itu rawan terjadi longsoran,” tandasnya. Dia juga berharap kepada warga yang berdomisili di wilayah yang rawan longsor, agar berhatihati dengan tingginya curah hujan pada Januari-Februari 2010.

Selain sungai meluap, angin kencang juga menumbangkan beberapa pohon di jalan Wahidin Sudiro Husodo. Dahan-dahan pohon terbelah, serta tiang telepon juga ikut terjatuh.Namun,kejadian ini tak sempat menghambat arus lalu lintas atau menelan korban jiwa. Selain itu, salah satu poster berukuran 3x4 meter ikut terjatuh di depan SD Bontokamase Sungguminasa.

Di Tapanuli Selatan,ratusan rumah di Desa Aek Pahu,Kecamatan Batang Toru,rusak akibat diterjang banjir bandang dengan ketinggian mencapai 1 meter.Tak ada korban jiwa yang ditemukan akibat banjir, namun mengakibatkan kerugian material yang diperkirakan mencapai ratusan juta rupiah.

Salah seorang warga setempat, Herna, 28, mengaku kaget atas kejadian tersebut.“Semula saya masih melihat air sungai masih rendah, tapi tidak sampai 5 menit, air sungai langsung besar dan merendam rumah warga.”Dia dan sejumlah masyarakat kini berada di tempat pengungsian,tak jauh dari lokasi rumahnya. (herni amir/zia ul haq)



Post Date : 14 Januari 2010