|
CIREBON, (PR).Banjir yang menggenangi Kab. Cirebon dan Indramayu mengakibatkan kerugian ratusan miliar rupiah. Luas genangan di dua daerah itu juga mencatat rekor dalam sejarah bencana banjir di kawasan itu yakni mencapai lebih dari 100.000 ha. Di Indramayu, genangan banjir merupakan yang terluas. Berdasarkan laporan pemkab setempat pada Selasa (31/1), banjir melanda seluruh kecamatan yang berjumlah 28 kecamatan. Dari 310 desa, 213 desa terendam. Banjir juga mengakibatkan jalur utama Pantura terputus dengan rendaman sepanjang lebih dari 20 km, terbentang dari Kiajaran (Lohbener) sampai Patrol (Sukra). Luasnya genangan terdiri dari areal sawah mencapai 38.981 ha, tambak udang/bandeng 7.377 ha, dan lebih dari 50.000 ha permukiman penduduk, serta 24.287 rumah penduduk dan fasilitas umum, seperti perkantoran, sekolah, musala, tergenang. Ketinggian air di pemukiman mulai 1 meter sampai 2,5 meter, dan sebanyak 250 rumah roboh. Kerugian akibat banjir di Indramayu diperkirakan Rp 252 miliar. Berasal dari kemungkinan gagal panen sebanyak 147.000 ton gabah, kehilangan produksi perikanan (tambak) sebanyak 3.645,6 ton, dan kerusakan material ratusan rumah penduduk. Padahal pada banjir terparah sebelumnya beberapa tahun lalu, genangan air mencapai sekira 40.000 ha, yang di dalamnya menyangkut areal persawahan dan permukiman penduduk. Hal itu dikemukakan Bupati Indramayu, H. Irianto M.S. Syafiuddin dalam laporannya kepada Mensos, H. Bachtiar Chamsyah dan Gubernur Jabar, H. Danny Setiawan, saat meninjau lokasi banjir, kemarin. Mensos dan gubernur berkunjung ke Indramayu untuk meninjau lokasi banjir di Desa Pangauban, Kec. Lelea, salah satu desa yang terparah tergenang banjir. Di Lelea, gubernur yang didampingi Ketua DPRD Jabar, H.A.M. Ruslan, menyerahkan bantuan kepada bupati Rp 100 juta. Bantuan dengan jumlah yang sama juga diserahkan kepada Bupati Cirebon, H. Dedi Supardi, saat mengunjungi lokasi banjir di Kec. Gegesik. Sedangkan Mensos, menyerahkan bantuan sebesar Rp 500 juta. Di Cirebon, banjir merendam 12 kecamatan meliputi Losari, Pabedilan, Gebang, Mundu, Cirebon Utara, Kapetakan, Gegesik, dan sekitarnya. Sawah yang terendam seluas 7.655 ha, areal pertambakan udang, ikan bandeng dan lele seluas 1.909 ha. Banjir di Cirebon merendam 12.713 rumah, 31 unit sekolah. "Kerugian mencapai Rp 5,3 miliar," tutur Bupati Cirebon. Gubernur menuturkan, Pemprov telah menyediakan dana untuk mengganti kerugian, termasuk usulan tambahan dana ke Mensos melalui APBN. (A-93/A-146) Post Date : 01 Februari 2006 |