Banjir Terjang India, 70 Tewas

Sumber:Media Indonesia - 31 Agustus 2008
Kategori:Banjir di Luar Jakarta

PATNA (AFP): Sedikitnya 70 orang tewas dan jutaan lainnya terpaksa harus mengungsi di negara bagian Bihar, India, akibat terjangan banjir terburuk dalam 50 tahun terakhir yang melanda negara itu dalam sebulan terakhir. Upaya penyelamatan terhambat akibat hujan deras yang terus mengguyur dan kerusakan jalan.

Korban yang tewas itu termasuk 20 orang yang hilang setelah perahu penyelamat yang mereka tumpangi tenggelam di Distrik Madhepura, akibat kelebihan beban. Perahu tersebut hanya mampu menampung 20 orang namun dijejali sampai 50 orang.

"Sekitar 30 orang berhasil diselamatkan. Namun, arus sangat deras sehingga kecil kemungkinannya yang lain bisa selamat," ujar pejabat manajemen bencana Prataya Amrit.

Sekitar 300.000 orang lainnya yang terjebak di desa mereka kemarin berhasil diselamatkan. Namun lebih dari 600.000 lainnya masih terjebak di rumah-rumah mereka tanpa air dan makanan setelah Sungai Kosi meluap dan menggenangi ratusan rumah. Ratusan ribu lainnya masih mengungsi di tempat-tempat pengungsian yang disediakan pemerintah, kuil-kuil, dan gedung-gedung tinggi.

Pemerintah India telah menyiapkan operasi besar-besaran untuk menyelamatkan mereka. "Evakuasi besar-besaran akan dilanjutkan sampai semua orang yang terjebak diselamatkan dalam tiga atau empat hari mendatang," lanjut Amrit.

Pemerintah telah mendirikan lebih dari 200 tempat perlindungan. Akan tetapi, para pejabat mengatakan hampir 600.000 orang masih menunggu untuk diselamatkan.

Terhambat

Upaya militer untuk menyelamatkan penduduk terhambat akibat arus deras dan jalan yang rusak, ujar pejabat manajemen bencana RK Singh.

Sebuah keluarga yang terjebak di atas traktor selama beberapa hari meminta segera diselamatkan lantaran air terus naik dan kehabisan makanan, demikian surat kabar India Express yang menerima laporan keluarga tersebut melalui telepon.

Di lain pihak, pengungsi yang sudah berada di penampungan pun banyak yang belum menerima kiriman bantuan makanan. "Kami tidak punya apa-apa di sini. Semuanya tertinggal," ungkap seorang perempuan kepada jaringan berita NDTV.

Perdana Menteri Manmohan Singh mengatakan situasi saat ini sebagai bencana nasional. Ia mengumumkan paket bantuan senilai US$228 juta dan 125.000 ton gandum.

Pemerintah setempat memperkirakan butuh waktu berbulan-bulan untuk memulihkan kerusakan yang ditimbulkan oleh banjir tersebut. Badan Perlindungan Anak-anak PBB (UNICEF) menyatakan khawatir wabah penyakit akan menjangkiti kamp-kamp pengungsian. UNICEF juga mengatakan banjir itu menyebabkan kerusakan besar-besaran dan menghancurkan jalan, suplai air, dan listrik ke area bencana.

"Kami harus menyediakan makanan dan tempat perlindungan sampai Oktober karena mereka tidak mungkin pulang segera," ujar Menteri Manajemen Bencana Nitish Mishra.

Sungai Kosi meluap awal bulan ini di perbatasan dengan Nepal dan mengalir ke sebuah kanal yang telah ditutup. Sungai yang mengalir ke Sungai Gangga tersebut dikenal sebagai 'Sungai Kesedihan' akibat seringnya menimbulkan bencana bagi warga sekitar.

Luapan sungai tersebut juga menggenangi desa-desa yang berada di Nepal. (Hde/I-2)



Post Date : 31 Agustus 2008