|
BREBES – Bencana banjir kembali melanda Kabupaten Brebes kemarin. Kali ini banjir terjadi di Kelurahan Brebes Kecamatan Brebes, tepatnya di wilayah Kauman. Banjir sedikitnya merendam 50 rumah di wilayah tersebut. Banjir dengan ketinggian sekitar 50 sentimeter ini disebabkan oleh luapan Sungai Pemali yang meluber. Berdasarkan data kelurahan setempat, banjir merendam sekitar 50 rumah yang tersebar di lima RT, yakni RT 1, 2, 3, 4, dan 5. Seluruhnya masuk dalam lingkungan wilayah RW 11. Berdasarkan keterangan di lapangan, banjir mulai menggenangi rumah warga sekitar pukul 02.00 dini hari saat warga masih terlelap.Warga pun tidak sempat menyelamatkan barang berharga di dalam rumah dan membiarkannya terendam banjir Salah satu warga RT 3, Lili, 21 mengatakan air bah masuk ke rumahnya setelah adanya luapan Sungai Pemali.Aliran sungai lebih besar dari biasanya karena daerah selatan yang berada di daerah hulu hujan deras. ”Sungai Pemali lagi meluap.Jadi banjir karena adanya air kiriman dari daerah selatan,”ujar Lili di rumahnya yang terendam kemarin. Terlebih,di daerahnya juga terjadi hujan sejak kemarin sore hingga pagi. Praktis, aliran sungai kian meluap dan menggenangi rumah warga. Kendati air bah menggenangi wilayah permukiman, warga tetap melakukan aktivitas rutinnya setiap hari.Tidak sedikit dari mereka yang membersihkan rumahnya setelah air banjir surut di dalam rumah. Khumilah,46,warga lainnya yang berada di RT 3 mengaku banjir kali ini terbilang paling parah lantaran sebelumnya pernah terjadi tapi tidak sampai setinggi banjir sekarang. ”Ini banjir yang ketiga kalinya dalam tahun ini,”ucapnya. Lurah Brebes,Agung Setyobudi, mengatakan bahwa pihaknya saat ini tengah mendata rumah warga yang terendam banjir.Pihaknya juga berjanji akan menangani banjir yang diakibatkan adanya rembesan pada dinding tanggul yang memisahkan sungai dan perkampungan.” Kelurahan sudah meminta bantuan kepada pemerintah kabupaten untuk segera menangani tanggul yang rembes tersebut,”katanya. Empat Desa Tergenang Banjir Sementara itu, sebanyak empat desa di Kecamatan Sidareja, Kabupaten Cilacap, kemarin tergenang banjir akibat hujan lebat yang mengguyur wilayah ini dalam beberapa hari terakhir. Camat Sidareja Awaludin Muuri mengatakan empat desa yang tergenang banjir terdiri Desa Sidareja,Tinggarjaya, Tegalsari,dan Gunungreja. ”Keempat desa ini memang sering tergenang banjir meskipun tidak hujan karena merupakan daerah cekungan. Namun, hujan lebat yang terjadi kemarin mengakibatkan genangan air yang tingginya mencapai 75 sentimeter sehingga masuk ke rumah-rumah penduduk pada Senin (5/3) malam,”paparnya. Bahkan, banjir tersebut sempat melumpuhkan arus lalu lintas ke arah Cipari karena genangan air menutupi badan jalan provinsi ini.Ketinggian genangan air hingga Selasa siang cenderung mengalami penurunan. ”Dari pantauan kami di beberapa lokasi, genangan air hanya terjadi di halaman rumah warga dengan ketinggian 30–50 sentimeter,” ucapnya. Kendati demikian, pihaknya meminta warga untuk tetap siaga dan waspada di saat hujan lebat karena tidak menutup kemungkinan genangan air kembali tinggi. Selain itu, air di Sungai Cibereum juga masih terpantau tinggi. ”Sidareja merupakan daerah cekungan sehingga kadang terjadi banjir meskipun tidak ada hujan. Banjir ini dapat terjadi jika ada hujan di wilayah utara Sidareja (Karangpucung dan Majenang),” katanya. Salah seorang warga Desa Gunungreja, Nursiti, 37, mengatakan banjir telah beberapa kali terjadi selama musim hujan ini.Akan tetapi,genangan air kali ini cukup tinggi jika dibanding banjir sebelumnya. ”Tadi malam ketinggian air bisa mencapai paha orang dewasa, tapi sekarang sudah menyusut,” ucapnya. Prakirawan cuaca Stasiun Meteorologi Cilacap, Teguh Wardoyo mengaku intensitas hujan di Kabupaten Cilacap cenderung mengalami peningkatan. Curah hujan di wilayah utara Cilacap selama Maret diprakirakan mencapai 300–400 milimeter, sedangkan di wilayah selatan 200–300 milimeter. akrom hazami/ant Post Date : 07 Maret 2012 |