Banjir Terjang 4 Kecamatan di Bandung Selatan

Sumber:Pikiran Rakyat - 16 Desember 2008
Kategori:Banjir di Luar Jakarta

SOREANG, (PR).- Hujan deras yang mengguyur Bandung selatan, Senin (15/12) petang, mengakibatkan banjir besar kembali terjadi di empat kecamatan di wilayah Kab. Bandung yaitu Kec. Majalaya, Paseh, Ibun, dan Banjaran. Tidak dilaporkan adanya korban jiwa dalam musibah tersebut, namun genangan banjir yang disertai lumpur cukup merepotkan warga.

Banjir bandang yang melanda Kec. Banjaran tersebut menggenangi sedikitnya 600 rumah di Desa Kamasan. Hingga malam tadi, belum dilaporkan adanya rumah-rumah di desa lainnya di Banjaran yang terkena dampak meluapnya Sungai Cisangkuy itu. Sedikitnya, 152 kepala keluarga (KK) atau 480 jiwa terpaksa mengungsi ke Balai RW 7 Desa Kamasan. Puluhan pengungsi lainnya menempati beberapa masjid.

"Hujan deras terjadi sekitar pukul 15.00 WIB. Ketinggian air mencapai puncaknya setelah magrib," kata Endang Junaidi (47), Ketua RW 7, Desa Kamasan, Banjaran, saat ditemui semalam. Menurut dia, korban banjir bandang yang diungsikan kebanyakan adalah perempuan dan anak-anak.

Sementara, warga laki-laki kebanyakan dalam keadaan siaga untuk menghadapi kemungkinan datangnya kembali banjir bandang malam tadi. Hujan gerimis menjelang tengah malam membuat warga khawatir terjadi banjir bandang susulan.

Berdasarkan keterangan Camat Banjaran Iman Irianto, delapan RW di Desa Kamasan tercatat menjadi korban banjir bandang ini. Banjir disebabkan oleh meluapnya Sungai Cisangkuy yang berpengaruh terhadap debit air anak-anak sungainya. Sungai Cisela, Cibatur, Cilembang, dan Citaliktik adalah anak-anak Sungai Cisangkuy yang meluap dan menjadi penyebab banjir bandang.

"Sebelum banjir bandang datang, kita mendapatkan peringatan dini dari Camat Pangalengan sebelum magrib. Hujan deras di Pangalengan dikhawatirkan akan berpengaruh pada meningkatnya debit air Sungai Cisangkuy yang biasa menjadi banjir bandang di wilayah hilir," kata Iman Irianto, semalam. Iman didampingi Komandan Rayon Militer 0910/Banjaran Kapten Infanteri Duchari, Kepala Kepolisian Sektor Banjaran Ajun Komisaris Sukardi, dan Kepala Desa Kamasan Herli Purnomo saat memberikan keterangannya semalam.

Kekhawatiran itu menjadi kenyataan saat banjir bandang datang sekitar pukul 18.30 WIB. Ketinggian air mencapai puncaknya beberapa jam kemudian hingga setinggi 1,5 meter. Hingga berita ini diturunkan sekitar pukul 23.00 WIB, permukaan air masih tinggi dan diperkirakan akan menyurut menjelang pagi harinya.

Beberapa titik pengungsian telah dipersiapkan, salah satunya di masjid-masjid dan ruangan kantor pemerintahan. Pengungsian sengaja disiagakan untuk menghindari korban jiwa. Sementara itu, warga laki-laki berupaya membersihkan lumpur dari rumahnya sebelum air benar-benar surut dan lumpur sukar dibersihkan.

"Kita telah melaporkan kejadian ini kepada sejumlah instansi terkait. Dinas Kesehatan Kab. Bandung telah kami minta untuk melakukan kaporitisasi sumur-sumur dan pengecekan kesehatan warga. Kami juga meminta PDAM untuk memasok kebutuhan air bersih bagi korban banjir bandang ini," kata Iman.

Majalaya

Banjir juga melanda Kec. Majalaya dan sekitarnya. Kira-kira 1.000 rumah kembali tergenang air bercampur lumpur akibat luapan Sungai Citarum. Berdasarkan pengamatan di lapangan, banjir menggenang di Desa Majalaya, Majasetra, dan Sukamaju di Kec. Majalaya, Desa Tanggulun Kec. Ibun, dan Desa Sukamantri Kec. Paseh.

Banjir ini sempat memutuskan lalu lintas Jln. Laswi yang menghubungkan Kec. Ciparay dengan Kec. Majalaya selama satu setengah jam. Banjir terparah terjadi di sekitar pertigaan MT (dahulu Majalaya Theater) dengan ketinggian banjir mencapai satu meter. Air mulai surut menjelang tengah malam tadi.

"Banjir ini adalah yang kedua kalinya selama bulan Desember. Atau, yang ke-12 kalinya selama tahun ini. Kami belum mendapatkan data rumah tergenang secara akurat karena belum ada laporan resmi dari tiap desa. Sebagian warga juga menganggap banjir ini telah lumrah hingga tak melaporkannya kepada pemerintahan desa," kata Camat Majalaya Yiyin Sodikin.

Namun demikian, menurut dia, rumah-rumah yang tergenang berada di sekitar bantaran Sungai Citarum. Jumlahnya diperkirakan mencapai sepertiga dari rumah yang tergenang saat banjir besar pertengahan November lalu. (A-124/A-177)



Post Date : 16 Desember 2008