|
Pekanbaru, Kompas - Hujan yang mengguyur Kota Pekanbaru sepanjang Selasa (9/9) malam mulai berdampak. Pada Rabu pagi, Perumahan Witayu Permai, Kecamatan Rumbai, dan Kelurahan Meranti yang berlokasi di pinggiran Sungai Siak sudah terendam air sampai setinggi pinggang orang dewasa. Chairil Huda, warga Perumahan Mutiara yang termasuk perumahan elite di Pekanbaru, sudah bersiap-siap mengantisipasi banjir. Sejak pagi dia menaikkan barang-barang ke tempat yang lebih tinggi. ”Air sudah mulai menggenangi jalan di kawasan perumahan. Memang sudah ada upaya pengembang untuk menyedot air dengan pompa, tetapi kapasitasnya kecil. Sebelum terlambat seperti tahun lalu, lebih baik saya bersiap,” ujar Chairil. Menurut Soleh (35), salah seorang warga yang rumahnya ikut terendam, pada Selasa malam, gejala naiknya air sudah terasa. Pada pukul 22.00, air sudah mulai naik semata kaki dan terus meninggi sampai akhirnya pada pukul 03.00 ketinggian sudah mencapai sepaha. ”Banjir kali ini membuat kami lebih susah karena kami sedang bersiap untuk sahur. Beberapa warga yang memiliki saudara atau kerabat langsung mengungsi begitu air naik tadi malam. Namun, kami yang tidak memiliki sanak keluarga di Pekanbaru terpaksa bertahan,” ujar Soleh yang meminta Pemkot Pekanbaru segera mendirikan tenda pengungsi. Banjir di Perumahan Witayu merupakan banjir langganan yang dapat terjadi dua kali dalam setahun. Pada bulan Februari lalu, perumahan ini terendam air sampai ketinggian atap rumah warga. Pihak Pemerintah Kota Pekanbaru sebenarnya sudah memberi jalan keluar untuk mengatasi banjir dengan menyalurkan dana APBD 2008 untuk pembangunan pintu air dan pompa. Namun, dana itu belum dapat dicairkan karena belum ada lokasi untuk proyek antisipasi banjir itu. Pemkot Pekanbaru meminta disediakan lahan seluas 2.000 meter untuk pintu air dan pompa. Hanya saja, warga belum bersedia melepas tanahnya sebelum ada ganti rugi yang sesuai. Hari Rabu kemarin, Wali Kota Pekanbaru Herman Abdullah telah memanggil pengembang Perumahan Witayu untuk merealisasikan penanganan banjir di lokasi itu. Kepala Badan Meteorologi dan Geofisika, pekan lalu, sudah mengeluarkan peringatan agar pemerintah daerah se-provinsi mewaspadai banjir. (SAH) Post Date : 11 September 2008 |