|
SEMARANG (SINDO) – Banjir dan longsor menerjang hampir seluruh wilayah di Kota Semarang.Guyuran hujan dari Sabtu (7/2) malam hingga Minggu (8/2) yang tak kunjung reda menenggelamkan separuh lebih wilayah ini. Berdasarkan data Tim Penanggulangan Bencana Kota Semarang,banjir terjadi di 9 kecamatan, di antaranya Kecamatan Semarang Utara, Semarang Barat, Semarang Selatan, Semarang Timur, Tugu, Ngaliyan, Gayamsari, Pedurungan,dan Genuk. Adapun lokasi-lokasi yang terparah di antaranya di Tawangmas,Tanjungmas, Kawasan Johar, Mangkang, Puri Anjasmoro (PRPP), Jalan Hasanudin, Stasiun Tawang, Bundaran Bubakan, Sawah Besar, Kaligawe, Tlogosari, Muktiharjo Kidul, dan Genuk. Hasil pantauan Satkorlak Penanggulangan Bencana Alam (PBA) Kota Semarang, ketinggian air di beberapa lokasi banjir antara 1–1,5 meter. Dan bahkan ada yang ketinggiannya mencapai 2 meter. Hujan deras juga memicu musibah tanah longsor.Longsor terjadi di Bendanduwur, Kecamatan Gajahmungkur; Gisikdrono Kecamatan Semarang Barat; Tandang Kecamatan Tembalang; dan Gunungpati. Bahkan longsor di Bendanduwur menyebabkan satu korban meninggal dunia. “Sebagian warga yang terkena banjir kita evakuasi dengan perahu karet untuk dibawa ke tempat-tempat yang aman,” kata Kepala Satkorlak PBA Kota Semarang Prasetijo kemarin. Dia mengutarakan, evakuasi yang telah dilakukan di perumahan di daerah PRPP. Di sana evakuasi dilakukan terhadap ibu-ibu dan anak-anak. Hal yang sama juga dilakukan di Mangkang Kulon dan Mangkang Wetan. “Lima perahu karet sudah kami kirimkan,”tuturnya. Selain itu bantuan dua perahu karet juga didatangkan dari Tim SAR dan tiga perahu karet dari Satpolair. “Kita juga sudah minta bantuan kepada Kesbanglinmas,” kata Prasetijo yang juga Kepala Dinas Kebakaran Kota Semarang. Dirinya tidak mengetahui detail jumlah warga yang dievakuasi. Yang pasti jumlahnya cukup banyak dan tim juga mengalami kewalahan. “Kita sudah minta bantuan ke berbagai pihak,”ujarnya. Pihaknya meminta kepada warga yang daerahnya terkena banjir agar untuk sementara mengungsi terlebih dahulu. Begitu juga dengan warga yang kanan kirinya sungai diminta untuk meninggalkan rumahnya. Untuk membantu korban banjir, Pemkot Semarang juga mendirikan dapur umum di beberapa tempat. Namun, dapur umum ini memang belum merata karena ada beberapa lokasi yang masih sulit dijangkau. Pemkot juga sudah menyalurkan bantuan ke korban banjir (selengkapnya lihat grafis). Bantuan yang disalurkan antara lain mi instan, biskuit, minyak goreng,kecap,selimut, susu,telur,dan beras. “Pemkot sudah berbuat meskipun belum menyentuh semua warga, ini karena banyaknya lokasi, tentu dalam hal ini pemkot akan berupaya semaksimal mungkin agar warga masyarakat terlindungi dari musibah banjir,” kata Wakil Wali Kota Semarang Mahfudz Ali yang meninjau langsung korban banjir kemarin. Mahfudz Ali menginstruksikan kepada semua lurah yang wilayahnya terkena banjir agar menyediakan nasi bungkus untuk warga masyarakat, sambil melakukan langkah penyediaan dapur umum. Untuk pengadaan nasi bungkus ditanggung oleh pemkot, sedangkan untuk melindungi kesehatan warga yang terkena banjir, puskesmas diminta segera memberikan layanan kesehatan. (alkomari) Post Date : 09 Februari 2009 |