|
SURABAYA - Kiranya tak salah jika Surabaya sulit terhindar dari banjir. Bagaimana tidak, setiap hujan deras mengguyur, beberapa kawasan langganan banjir langsung "tenggelam". Misalnya, hujan deras disertai angin kencang kemarin sore. Hujan sekitar tiga jam itu mengakibatkan genangan air yang cukup dalam di sejumlah tempat. Di antaranya, di Jalan Dharmawangsa, Kertajaya, Jemursari, Nginden, Panglima Sudirman, Prof Dr Mustopo (depan PDAM), Raya Darmo, dan Mayjen Sungkono. Air menggenang setinggi lutut orang dewasa. Misalnya, di Jalan Dharmawangsa, karena air cukup tinggi, teras-teras rumah di pinggir jalan itu pun ikut tergenang. Bahkan, ada yang sampai masuk rumah. "Aduh, kok sampai setinggi ini?" ujar seorang warga yang garasinya sudah "tenggelam". Banjir di jalan-jalan tersebut juga membuat kendaraan berjalan merambat. Beberapa kendaraan roda dua dan roda empat mogok karena mesinnya kemasukan air. Akibatnya, terjadi kemacetan lalu lintas. Apalagi, di perempatan Jl Kertajaya-Dharmawangsa, traffic light sempat padam. Sehingga, lalu lintas di perempatan itu semakin ruwet. Beberapa kampus di kota ini juga terkena imbas hujan deras kemarin. Misalnya, di Unair, beberapa ruas jalan di kampus tersebut tergenang air setinggi 20 cm. Bahkan, genangan air masuk gedung kampus. Di Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (FISIP), air hujan sampai masuk ke dalam area gedung setinggi mata kaki. Badan Meteorologi dan Geofisika Maritim Perak II Surabaya memperkirakan, cuaca Surabaya sampai minggu depan cenderung hujan disertai angin kencang. Itu disebabkan pertumbuhan awan CB (cumolunimbus). "Pertumbuhan awan CB membuat perbedaan tekanan, sehingga hujan cenderung disertai angin kencang," ujar Prakirawan BMG Perak II Surabaya Arif Triono. Dia menambahkan, kecepatan angin akan mencapai 12-50 kilometer per jam. Karena itu, pihaknya memperingatkan agar warga Surabaya berhati-hati saat melewati jalan yang ditumbuhi pohon-pohon besar di kanan-kirinya. "Sebab, angin dengan kecepatan itu bisa merobohkan pohon, bahkan reklame yang tidak kukuh," jelasnya. Memang, hujan kemarin juga mengakibatkan sejumlah pohon dan papan reklame roboh. Di antaranya, reklame di Jl Kertajaya dan di Jl Arif Rahman Hakim. Bahkan, akibat pohon yang tumbang melintang di badan jalan, Jl Arif Rahman Hakim sempat ditutup dan lalu lintas dialihkan ke jalan-jalan alternatif. Sementara itu, hujan deras yang mengguyur kota ini kemarin juga menjebolkan tanggul di kawasan Sememi Benowo. Empat titik tanggul di wilayah Surabaya Barat itu tak kuat menahan derasnya air hujan. Akibat jebolnya tanggul di Benowo tersebut, lalu lintas di Jl Raya Sememi sempat terputus. Sebab, genangan air mencapai 30 sentimeter dan menutup badan jalan. Arus lalu lintas dari kota dan menuju kota yang melewati Jl Raya Sememi akhirnya dialihkan ke jalan-jalan di Babat Jerawat serta Pakal. Selain menggenangi jalan, air sempat merambah rumah-rumah warga, namun tidak banyak. Sebab, titik-titik tanggul yang jebol cukup jauh dari permukiman penduduk. Kepala Dinas Bina Marga dan Pematusan Pemkot Sri Mulyono membenarkan jebolnya sejumlah titik tanggul di kawasan Benowo tersebut. Tepatnya di Sememi Jaya dan sekitar Koramil setempat. "Saat ini juga kami menambal tanggul-tanggul yang jebol itu. Kami sudah menyiapkan semua perlengkapan seperti pasir dan alat berat untuk memperbaiki tanggul tersebut," tegasnya yang dihubungi saat sedang menuju ke lokasi tanggul yang jebol. (edy/ris/hud) Post Date : 01 Desember 2005 |