|
GROBOGAN - Setidaknya 14.000 warga yang tinggal di empat desa di Kecamatan Gubug terancam banjir susulan, apabila tanggul yang longsor di Desa Papanrejo tidak segera diperbaiki. Sebelumnya, banjir menyebabkan tanggul di dekat rel kereta api itu longsor hingga 3 meter, lebarnya 2 meter, dengan kedalaman sekitar 3 meter. Keempat desa yang rawan kebanjiran adalah Desa Kuwaron, Rowosari, Kunjeng, dan Papanrejo. Selain itu, juga Desa Ngroto dan Jeketro di kecamatan itu. Sebab, saat banjir, Sabtu lalu, air sudah melimpah hingga jalan raya. Ketua Rt 04 Rw 02 Desa Papanrejo, Solekan, mengatakan, bila tanggul tersebut jobol, seluruh rumah di desa ini tenggelam. ''Baru longsor sedikit saja yang tergenang hampir 30 rumah. Begitu juga dengan 87 hektare areal perasawahan akan tergenang,'' kata Solekan saat memperbaiki tanggul. Hal senada diungkapkan Camat Gubug, Puji Rahardjo SH MM. Menurut dia, warga secara bergotong royong sudah berusaha memperbaiki tanggul tersebut dengan karung berisi tanah. ''Kalau tidak segera dibangun kembali, kami khawatir bisa mengakibatkan banjir susulan. Terlebih lagi sejak pagi mendung memayungi Gubug. Kami hanya bisa berdoa semoga tidak ada banjir,'' ujarnya. Dia mengatakan, sebenarnya perbaikan tanggul itu merupakan tanggung jawab bersama, baik kecamatan, Pemkab, maupun Pemprov. Namun, kewenangan ada di tangan PSDA Provinsi. ''Kerusakan ini sudah saya laporkan kepada Pak Bupati dan PSDA,'' jelasnya. Bisa Dilalui Sebagaimana diberitakan, hujan lebat, Jumat (16/12), menyebabkan beberapa desa di Grobogan tergenang. Bahkan, banjir yang disebabkan luapan Sungai Tuntang itu mengakibatkan seorang warga tewas tenggelam. Di Grobogan banjir melanda Kecamatan Gubug, Tegowanu, dan Godong. Air menggenangi areal persawahan serta masuk ke permukiman. Tak hanya itu, jalan raya Purwodadi-Semarang sempat ditutup, karena jembatan Tuntang tergenang. ''Jembatan Tuntang sudah bisa dilalui bus dan kendaraan lain. Airnya sudah surut, namun saya berharap agar para pengguna jalan tetap berhati-hati. Sebab, kondisi jalan sekitar jembatan berlubang,'' urainya. Menurut Puji, banjir tersebut juga mengakibatkan pembangunan jembatan Tuntang yang baru terhambat, terutama proses pengerukan sungai dan pengaspalannya. Bupati H Agus Supriyanto SE mengatakan, sekarang Grobogan sudah masuk siaga satu bencana alam. Semua komponen, termasuk masyarakat, diminta waspada. Sementara itu, mengenai tanggul-tanggul yang longsor, sudah dilaporkan ke Pemprov. Untuk perbaikan tanggul, rencananya hari ini (kemarin-red), alat berat akan didatangkan ke lokasi. Kesiapan lainnya, kata dia, setiap kecamatan sudah disediakan sekitar 2.000 karung plastik. ''Untuk penanggulan awal, kami serahkan kepada Satkorlak PBP tiap kecamatan, selanjutnya baru tingkat kabupaten,'' ungkapnya. (H3-18h) Post Date : 19 Desember 2005 |