|
KUDUS (SINDO) Ancaman akan kedatangan banjir susulan di Kec Undaan, Kab Kudus, benar-benar terbukti. Banjir yang kembali menerjang enam kecamatan di Kab Grobogan pada Senin (31/12) lalu menyebabkan air sungai melimpah hingga ke Kec Undaan, Kudus. Hingga kemarin, genangan air semakin meninggi dibandingkan Minggu lalu yang mulai menyusut. Ketinggian air di Undaan Kidul bahkan mencapai 2 meter. Pemkab Kudus meminta warga korban banjir untuk tetap tinggal di pengungsian mengingat kondisi belum aman. Kasi Linmas Pemkab Kudus Eko Hari Djatmiko mengatakan,ketinggian air saat ini terus meningkat.Kondisi tersebut berbeda dengan ketinggian air pada dua hingga tiga hari lalu yang sudah menyusut. Curah hujan sangat tinggi. Keadaan ini sangat berpotensi menyebabkan banjir yang lebih besar lagi, jelasnya kemarin. Menurut Eko, peningkatan luapan air disebabkan banjir susulan yang terjadi di Purwodadi, Kab Grobogan. Pihaknya tetap siap untuk mengevakuasi warga yang akan kembali ke pengungsian. Dari pantauan SINDO, ketinggian air Sungai Wulan di perbatasan Kudus- Demak kemarin meluap hingga menutupi seluruh area di sepanjang sungai tersebut. Sungai tersebut merupakan Daerah Aliran Sungai (DAS) Sungai Serang, yang membawa air dari Bendungan Klambu,Grobogan. Sejumlah Desa di Kec Undaan yang terkena banjir lagi yakni Desa Undaan Kidul,Undaan Tengah,Medini, Karang Rowo, dan Sambung. Banjir susulan tidak hanya terjadi di Undaan,tetapi juga di Kec Mejobo. Menurut Camat Mejobo,Sugiarto, daerah pemukiman yang mengalami banjir susulan yakni Desa Payaman dengan jumlah warga yang mengungsi 384 orang. Sementara itu, Pemkab Kudus hingga kini belum menerima bantuan dana bencana dari pemerintah pusat meski musibah banjir di Kec Undaan dan sekitarnya terjadi sejak Jumat (28/12) lalu. Menurut Bupati Kudus HM Tamzil, pihaknya memang belum menerima dana bantuan bencana dari pemerintah pusat. Kami berharap dana tersebut segera turun, katanya kemarin. Padahal, menurut Kepala Kantor Kesbanglinmas Ali Rifai, jumlah kerugian akibat banjir ditaksir mencapai Rp244,625 miliar.Kerugian tersebut meliputi 35.000 unit rumah, 87 tempat ibadah, dan 2 unit pasar yang ditaksir mencapai Rp175,79 miliar. Kerusakan pada sarana dan prasarana umum, seperti jalan,jembatan,tanggul,pintu air, bangunan air, dan puskesmas, kerugiannya ditaksir mencapai Rp39,26 miliar. Sementara kerugian akibat kerusakan pada bangunan sejumlah SD dan SMP ditaksir mencapai Rp2,1 miliar. Kerugian serupa juga terjadi pada lahan pertanian yang sebagian besar sudah ditanami padi dengan umur berkisar 20 40 hari.Kerugian ditaksir mencapai Rp27,41 miliar, katanya. Meski belum ada bantuan dana dari pemerintah pusat, Pemkab Kudus tetap menyalurkan bantuan logistik kepada pengungsi dan warga yang bertahan di lokasi banjir sesuai persediaan yang ada. Selain itu, bantuan juga diperoleh dari sejumlah pihak yang secara sukarela memberikan bantuan logistik yang disalurkan sendiri ke pengungsi dan warga di Post Date : 02 Januari 2008 |