|
KUTACANE--MIOL: Banjir susulan melanda tiga desa di Kabupaten Aceh Tenggara, Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam (NAD), Jumat (21/10). Banjir yang berlangsung selama dua jam sejak pukul 16.00 hingga 18.00 WIB tersebut membuat warga panik dan sebagian di antaranya mengalami luka-luka terkena benturan pecahan batu, kaca, dan kayu yang dihanyutkan banjir. Namun, tidak ada korban jiwa pada peristiwa banjir susulan tersebut. Desa yang dilanda banjir susulan setinggi 20 hingga 50 centimeter adalah Desa Lawe Beringin Gayo, Desa Simpang Semadam dan Desa Semadam Asal di Kecamatan Semadam. Selasa malam (18/10) lalu, tiga desa ini dilanda banjir bandang dan longsor yang menelan puluhan korban jiwa dan ratusan rumah hancur. Menurut pengamatan Media, dua jam sebelum banjir susulan datang, kawasan Kecamatan Semadam diguyur hujan lebat. Di pegunungan Serbolangit, kawasan hulu mata air Kecamatan Semadam juga terjadi hujan begitu lebat yang berlangsung sejak pukul 14.00 WIB. Sekitar pukul 16.00 WIB, tiba-tiba terdengar suara warga meneriakkan datang banjir. Sejumlah warga yang sedang membersihkan reruntuhan rumah panik dan berlari menyelamatkan diri. Karena panik banyak warga yang mengalami luka terkena benturan kayu dan batu saat berusaha menyelamatkan diri. "Rasanya dunia ini mau kiamat. Baru saja terjadi banjir besar, sekarang sudah terjadi lagi banjir susulan," kata Tumina, ibu beranak tiga yang menderita luka di bagian kaki. Aliran banjir mulai mengecil setelah hujan mulai reda. Namun warga tetap khawatir dan panik karena hingga kemarin malam masih terjadi gerimis. Lokasi banjir susulan terjadi di sepanjang jalan Medan-Kutacane sepanjang 400 meter di sekitar perbatasan Desa Lawe Beringin Gayo dan Desa Simpang Semadam. Batu-batuan dan kayu gelondongan bercampur lumpur menutupi jalan. Jalan tersebut baru dapat dilalui setelah sejumlah alat berat seperti beko, greder, dan mobil jeep (angkutan yang bias digunakan penarik kayu di hutan) menyingkirkan benda-benda yang menghalangi jalan tersebut. Sementara itu, evakuasi korban banjir bandang dan longsor yang melanda Desa Lawe Beringin Gayo, Desa Simpang Semadam, dan Desa Semadam Asal, terus dilakukan. Menurut Zulfikar Arman, anggota Walhi NAD, Jumlah korban meninggal dunia yang telah dievakuasi hingga kemarin berjumlah 14 orang sementara tiga orang masih dinyatakan hilang. Berdasarkan catatan Posko Desa Lawe Beringin Gayo jumlah korban meninggal sebanyak 10 orang dan 20 orang menderita luka-luka berat dirawat di rumah sakit Kotacane. Dan dua warga desa tersebut masih dinyatakan hilang. Sedangkan delapan korban meninggal lainnya adalah warga Desa Simpang Semadam dan Desa Semadam Asal. (KN/OL-06)Penulis: Ken Norton Post Date : 22 Oktober 2005 |