|
Jakarta, Kompas - Genangan air dan banjir yang melanda lima wilayah di Jakarta mulai surut. Sampai Senin (24/1) sore, tinggal 10 kelurahan yang masih tergenang air, padahal pada Rabu dan Kamis pekan lalu, tercatat 187 dari total 267 kelurahan di Jakarta tergenang air. Meski demikian, masih banyak warga yang bertahan di lokasi pengungsian, sekadar berjaga-jaga jika banjir datang kembali. Sekretaris Satuan Koordinasi Pelaksana Penanggulangan Banjir dan Pengungsi DKI Jakarta Soebagio mengatakan, umumnya kelurahan yang masih tergenang berada di sekitar daerah aliran sungai Ciliwung dan Pesanggrahan. Menurut dia, warga yang masih bertahan di pengungsian sampai Senin (23/1) pukul 17.00, tercatat 4.000 orang. Di Kelurahan Kampung Melayu, masih terdapat 914 warga yang berada di lokasi pengungsian di halaman SMP Santa Maria dan RS Hermina. Mobil puskesmas keliling dari Kecamatan Jatinegara juga masih berada di lokasi pengungsian. Apalagi, masih banyak warga yang datang berobat. "Sebenarnya sebagian besar kawasan yang tergenang air mulai surut. Namun masih ada warga yang tetap bertahan di tempat pengungsian karena rumah mereka masih penuh lumpur. Sebagian warga lagi masih ragu-ragu khawatir banjir datang lagi," jelas Soebagio. Kelurahan yang masih tergenang antara lain di Bukit Duri, Pondok Pinang (Kebayoran Lama), Cipulir, Ulujami dan Kebayoran Lama Utara di Jakarta Selatan. Selain itu, Kampung Melayu, Bidara Cina, Cililitan dan Cawang di Jakarta Timur. Meski demikian, kata Soebagio, warga diminta untuk tetap waspada karena kemungkinan banjir akan terjadi lagi. "Berdasarkan ramalan BMG (Badan Meteorologi dan Geofisika), curah hujan kemungkinan akan terjadi di Jakarta dan Bogor pada hari Selasa dan Rabu. Sementara bersamaan dengan itu air laut mengalami pasang. Hujan kemungkinan terjadi pada malam hingga pagi hari," jelas Soebagio. Menurut Kepala Suku Dinas Pelayanan Kesehatan Jakarta Timur Estianti, penyakit infeksi saluran pernafasan atas (ISPA) paling banyak diderita warga, selain diare dan gatal-gatal. Bahkan, banyak juga warga yang terluka terkena pecahan kaca atau benda tajam lain. Petugas puskesmas keliling mengatakan, jumlah pasien belum didata secara pasti. Namun, sejak Rabu pekan lalu, sudah 2.000 lebih pasien yang berobat. Kurang karbol Sementara itu, warga yang memilih kembali ke rumah mengeluhkan tidak adanya persediaan karbol untuk membersihkan rumah yang habis kebanjiran dan penuh lumpur. Warga juga kekurangan air bersih untuk mandi, cuci dan minum. Wakil Lurah Bidara Cina Gunawan mengatakan, di wilayahnya masih ada dua RW dengan 722 jiwa yang rumahnya tergenang air. Sebelumnya, sebanyak 16 RW yang tergenang air. "Sebagian warga sudah pulang ke rumahnya masing-masing. Namun mereka kesulitan memperoleh karbol untuk membersihkan rumah mereka agar bebas dari kuman penyakit," jelas Gunawan. Selain karbol, warga juga kekurangan air bersih. Mereka cuma mengambil air bersih dari PAM yang tersedia di Kantor Kelurahan. "PAM Jaya telah berjanji akan memberikan air bersih. Tempat penampungannya sudah ada. Tapi sampai siang ini, air bersih itu tidak muncul-muncul juga," jelas Gunawan. Wakil Lurah Kampung Melayu Agus Heryawan juga mengatakan hal sama. Menurut dia, air mulai surut sebagian warga masih tinggal di pengungsian. Mereka juga mengalami kekurangan karbol untuk membersihakn rumah yang sudah tidak tergenang air. Bantuan TPJ Bantuan air bersih datang dari PT. Thames PAM Jaya (TPJ). Devy Yheanne, Public Relations Manager TPJ mengatakan, TPJ siap membantu para korban banjir dengan menyiagakan sedikitnya 3 (empat) mobil tangki yang masing-masing berkapasitas 3000 liter setiap harinya mulai tanggal 20 Januari 2005. TPJ juga mengirim reservoir sementara (fiber tank) ke lokasi posko untuk dapat menjadi tempat penampungan air sementara di area pengungsian. Fiber tank tersebut tentunya hanya diprioritaskan untuk posko yang memiliki jumlah pengungsi relatif banyak (berjumlah ratusan). Hingga hari ini, permintaan air bersih baru datang dari Santa Maria, Hermina dan Bioskop Nusantara. Adapun secara umum, piket siaga mobil tangki penanggulangan banjir dipusatkan antara lain di Kantor Kelurahan Bidara Cina, Posyandu Cipinang Indah dan Kantor RW 04 Pondok Bambu, Yayasan Santa Maria, PT DI, RS Hermina, Kantor Lurah Kampung Melayu, SDN Kampung Melayu, Mesjid Ihiadul Ikhwan dan Bioskop Nusantara. Pelanggan bisa menghubungi telepon 577.2010 untuk memperoleh informasi, meminta bantuan penyediaan air bersih maupun melaporkan kebocoran pipa TPJ. (PIN/IVV) Post Date : 25 Januari 2005 |