Banjir Surut, Warga Kesulitan Air Bersih

Sumber:Kompas - 09 Februari 2009
Kategori:Air Minum

Pandeglang, Kompas - Banjir yang merendam sejumlah desa di tujuh kecamatan di selatan Pandeglang, Banten, Sabtu (7/2), mulai surut. Selain kesulitan memperoleh air bersih, sebagian warga juga mengalami kerugian karena tanaman padi mereka rusak setelah terendam selama lima hari.

Berdasarkan pantauan, air yang sebelumnya merendam sejumlah ruas jalan antardesa dan antarkecamatan sudah surut. Salah satunya, jalan utama yang menghubungkan Kecamatan Patia dan Pagelaran. Badan jalan yang sebelumnya terendam air sudah bisa dilintasi kembali.

Begitu pula jalan penghubung Desa Surianeun dengan Desa Patia, yang merupakan pusat kota Kecamatan Patia, sudah tak terendam lagi. Genangan juga tidak lagi dijumpai di jalan antarkecamatan Patia-Angsana-Panimbang maupun jalan Panimbang-Sukaresmi.

Sementara jalan poros desa yang menghubungkan Desa Surianeun dengan Desa Rahayu dan Idaman masih terendam air. Namun, luas dan tinggi genangan air di jalan itu sudah surut. Apabila sebelumnya tinggi genangan mencapai lebih dari 1 meter, kini berkurang menjadi 40 sentimeter saja.

Permukiman penduduk di bantaran Sungai Cilemer, Desa Surianeun, pun sudah tidak terendam lagi. Begitu pula permukiman penduduk di tiga kampung di Desa Idaman, yang merupakan lokasi banjir terparah.

Ribuan warga di Desa Idaman yang sebelumnya terisolasi sudah bisa bepergian ke luar desa. Para pemilik warung bahan pangan pun mulai kulakan ke luar kecamatan dengan menumpang sepeda motor dan kendaraan lain.

Kurang air bersih

Meski banjir surut, warga masih kesulitan mengakses air bersih. Pasalnya, hampir semua sumur milik warga kotor dan berwarna keruh karena terkena rembesan luapan air sungai.

Sebagian warga terpaksa membeli air bersih isi ulang, dengan harga Rp 3.000 per galon, untuk keperluan memasak, minum, dan mandi. Setiap hari warga menghabiskan uang Rp 9.000-Rp 15.000 untuk membeli air bersih.

”Saya sehari habis Rp 10.000 buat beli tiga galon sama upah ojek. Buat mandi anak-anak, masak, dan minum,” kata Lina, warga Surianeun. Warga berharap pemerintah daerah segera memberikan bantuan air bersih.

Selain itu petani di selatan Pandeglang mengalami kerugian. Tanaman padi siap panen milik mereka rusak setelah terendam air selama lebih kurang lima hari.(NTA)



Post Date : 09 Februari 2009