|
Banjir yang melanda sebagian wilayah Kabupaten Barito Utara (Barut) dan Murung Raya (Mura), sejak Minggu (15/5) dinihari tampak mulai surut. Bahkan, dibeberapa tempat ada yang sudah kering, kecuali di dataran sangat rendah, di mana genangan air masih mencapai ketinggian setengah meter. Dari pantauan BPost di Muara Teweh, genangan air mulai menghilang di dataran rendah Jalan Piere Tendean, Jalan Sengaji Hulu dan Sengaji Hilir. Sebelumnya, ditiga jalan itu, genangan air sempat setinggi lutut orang dewasa. Genangan air setinggi pinggang orang dewasa masih tampak di Jalan Panglima Batur, Jalan Imam Bonjol dan Jalan Merak. Namun meski perlahan, genangan air di tempat ini sepertinya terus saja menyurut. Demikian juga genangan air diperkampungan Kecamatan Teweh Timur dan Kecamatan Gunung Purei, juga terus menyurut. Warga Muara Teweh tampak gembira melihat genangan air mulai menyurut. Kegembiraan mereka ini cukup beralasan, karena rasa lelah akibat banjir April tadi, tidak bisa disembunyikan dan masih belum sepenuhnya lenyap. "Syukur air kelihatannya mulai menyurut. Air menyurut dari tadi malam. Pagi ini surutnya mencapai sekitar 50 centimeter. Saya takut kalau-kalau banjir ini separah April lalau, makanya tadi malam saya sengaja begadang," ucap seorang warga Jalan Sengaji Hilir Anto, Sementara itu, di Puruk Cahu, banjir juga sudah mulai menyurut sejak Jumat (13/5) lalu. Meski banjir di Mura ini tergolong singkat, ternyata terjangan airnya cukup deras dan genangannya cukup tinggi. Terbukti, akibat derasnya arus air di situ satu buah rumah milik penduduk Desa Tumbang Lahung dikabarkan roboh. Namun, belum diketahui apakah ada korban jiwa dalam peristiwa robohnya rumah penduduk tersebut. Camat Permata Intan Ediono yang mengabarkan peristiwa robohnya rumah penduduk itu tidak menjelaskan secara rinci nama pemilik rumah maupun ada tidaknya korban jiwa dalam peristiwa itu. Dalam laporan kepada Bupati Mura yang dikirim lewat telek, ia hanya menyebutkan satu buah rumah roboh, lima SD, satu SMP, dua puskesmas pembantu dan lima langgar terendam. Masih berkaitan dengan banjir, menurut catatan Pemkab Mura, sekitar 50 persen rumah penduduk di Desa Purnama terendam, di Desa Muara Babuat 60 persen dan Desa Tumbang Lahung 30 persen. Sedangkan rumah penduduk di Desa Tumbang Salio dan Desa Muara Bakanon hampir total terendam. Ironisnya, hingga banjir menyurut, bantuan kepada para korban banjir belum sepeserpun disalurkan Pemkab Mura. Hal ini dikeluhkan warga setempat. "Hingga banjir menyurut, belum sepeserpun kami menerima bantuan banjir dari pemkab. Padahal itu kami butuhkan sekarang," tukas korban banjir Kecamatan Permata Intan di Puruk Cahu. edi/ck7 Post Date : 17 Mei 2005 |