Banjir Surut, Puluhan Ribu Warga Tinggalkan Lokasi Pengungsian

Sumber:Media Indonesia - 07 Desember 2008
Kategori:Banjir di Luar Jakarta

SEKITAR 54 ribu warga korban banjir di Kecamatan Dayeuhkolot dan Baleendah, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, mulai meninggalkan lokasi pengungsian, kemarin.

Dengan menggunakan perahu terbuat dari ban bekas dan papan kayu, sekitar 49 ribu warga di empat desa di Kecamatan Dayeuhkolot membersihkan rumah mereka yang masih digenangi air dan lumpur setinggi 50 cm hingga 1 m. Sebelumnya mereka mengungsi di sekolah dan balai desa terdekat.

Sebagian warga lainnya bersama aparat desa dan kecamatan bergotong royong membuat tanggul penahan air di sepanjang bantaran sungai yang sejak beberapa hari ini meluap dan membanjiri puluhan ribu rumah.

Hal yang sama juga dilakukan 5.000 warga Desa Cieunteng dan Mekarmukti, Kecamatan Baleendah. Genangan air di areal permukiman yang masih setinggi 1 m tidak menyurutkan niat mereka untuk pulang dan membersihkan rumah masing-masing. ''Selain ingin membersihkan rumah, saya khawatir peralatan rumah tangga yang ditinggal di rumah hilang,'' tutur Kokon, 43, warga Cieunteung.

Akan tetapi, warga diminta untuk tetap waspada karena ketinggian air Sungai Citarum, Cisangkuy, dan Citepus masih di atas rata-rata. Mungkin akan kembali meluap jika terjadi hujan deras.

Masih di Jawa Barat, banjir yang menggenangi ribuan rumah penduduk di RW 05, Desa Rambatan Kulon, Kecamatan Lohbener, Kabupaten Indramayu, kini sudah terlihat surut. Air dengan ketinggian 10 cm hingga 20 cm hanya terlihat menggenangi jalan-jalan desa dan halaman rumah penduduk.

Sementara itu, bencana banjir makin parah melanda delapan kabupaten/kota di Nanggroe Aceh Darussalam sejak dua pekan terakhir. Sedikitnya 100 unit rumah, yakni 55 rumah di Desa Padang Harapan dan 45 rumah di Desa Cot Bayu, Kecamatan Trumon, tenggelam akibat air bah setinggi 3 m. Akibatnya, sekitar 733 warga yang mengungsi di balai desa atau gedung sekolah dievakuasi dengan speadboat dan perahu kayu untuk keluar dari kawasan tersebut. ''Karena minimnya bantuan tenda darurat, para pengungsi harus menggelar atau memasang plastik untuk berlindung dari guyuran hujan,'' ujar Camat Trumon, Isa Ansari, kemarin.

Di Bengkulu, puluhan rumah warga terendam banjir setinggi 1 m di Desa Talang Ulu dan Desa Kampung Muara Aman Kecamatan Lebong Utara, Kabupaten Lebong.

Adapun di Kabupaten Timor Tengah Selatan, NTT, seorang siswa kelas V SD, Yefta Punuf, 11, warga Desa Kiufatu, Kecamatan Kualin, tewas terseret banjir yang melanda desa itu pada Jumat (5/12) petang. (EM/MR/UL/PO/MY/N-2)



Post Date : 07 Desember 2008