Banjir Situbondo Mulai Surut

Sumber:Suara Pembaruan - 09 Februari 2008
Kategori:Banjir di Luar Jakarta
[SITUBONDO] Hujan deras yang mengguyur Kabupaten Situbondo, Jawa Timur (Jatim), menimbulkan banjir di Kecamatan Kota, dengan ketinggian air sekitar setengah meter, Jumat (8/2) malam. Khawatir bakal direndam banjir lebih tinggi lagi, ratusan penduduk mengungsi ke jalan raya, mesjid, dan trotoar di tengah kota. Hingga Sabtu (9/2) pagi, banjir di kawasan kota masih berlangsung kendati tinggi air sudah mulai surut.

"Genangan banjir pagi ini kami kira akibat adanya banjir kiriman dari daerah atas (pegunungan)," ujar Paryono (45), warga Jalan Merak, Kelurahan Patukan, Kecamatan Kota, Kabupaten Situbondo yang dihubungi melalui telepon seluler, Sabtu pagi.

Dia mengaku sejak semalam mengungsi di dalam mobil yang diparkir di depan emperan toko dekat Alun-alun Situbondo. Dia baru saja menengok rumahnya yang terendam banjir dan belum berani mengajak istri dan anak-anaknya pulang karena khawatir akan terjadi banjir susulan yang lebih besar.

Sementara itu, luberan air yang menggenangi jalan raya pantai utara di objek wisata Pantai Pasir Putih sampai Sabtu pagi, masih sekitar satu meter. Selain air masih tinggi, banyak pohon yang tumbang menutup jalan.

Pendopo Kabupaten Situbondo dan alun-alun serta Masjid Jamik dibuka menjadi tempat pengungsian. Satuan Pelaksana (Satlak) Penanganan Bencana mengoperasikan dua perahu karet untuk membantu evakuasi warga. Bantuan roti kepada pengungsi mulai didistribusikan pada Sabtu pagi, setelah sejak semalam pengungsi mendapatkan bantuan air dalam kemasan.

Bupati Situbondo Ismunarso mengatakan, genangan air di Desa Sumberkolak, Kecamatan Panarukan paling parah, karena ketinggian air mencapai atap rumah. Sementara ketinggian air di tiga wilayah kelurahan di tengah kota, dua desa di Kecamatan Panji dan desa lain di Kecamatan Panarukan sekitar satu meter.

"Laporan sementara menyebutkan, satu warga meninggal dunia karena kaget, bukan karena terseret arus banjir. Sementara berapa luas areal genangan, seperti sawah dan permukiman, baru bisa diketahui Sabtu, karena yang penting saat ini melakukan evakuasi dan bantuan logistik, terutama makanan siap saji," katanya.

Lebih Besar

Banjir ini jauh lebih besar dibandingkan pada tahun 2002. Tetapi warga dengan cepat mengungsi karena mendengarkan suara sirine untuk peringatan yang dipasang sejak banjir besar pada 2002.

Sebagian pasien Rumah Sakit Elizabeth Situbondo sudah dievakuasi. Ada yang pulang, ada yang dirujuk ke Rumah Sakit Umum Daerah Situbondo. Sebagian pengungsi, terutama laki-laki dewasa ada yang nekat pulang ke rumah untuk mengetahui kondisi rumah.

Jalur pantai utara Jatim, terutama antara Kecamatan Panji - Panarukan menuju Banyuwangi sempat lumpuh total sampai Sabtu pagi. Akses kendaraan bermotor masuk Kota Situbondo tertutup, karena ketinggian air masih mencapai satu meter. Arus kendaraan dari arah Probolinggo menuju Banyuwangi, harus melalui Jember.

Sedangkan dari arah Banyuwangi, cukup banyak antrean kendaraan truk, bus, dan kendaraan pribadi yang berhenti di daerah pertambakan di Kecamatan Arjasa, Kabupaten Situbondo karena air di jalan di pantura masih setinggi satu meter. Banjir kiriman Situbondo ini juga melumpuhkan hubungan komunikasi Telkom serta pemadaman listrik, karena sejumlah gardu penyulang listrik tergenang air.

Sementara itu, warga desa di Kecamatan Laren, Kabupaten Lamongan, Jatim kembali panik akibat luapan air Bengawan Solo pada Jumat (8/2) siang, setelah sempat surut mulai Kamis (7/2). Meski air tidak sampai memasuki rumah warga, air luapan Bengawan Solo sudah menggenangi areal persawahan serta jalan desa, 5-10 cm.

Kawasan permukiman dan persawahan di Desa Centhini paling banyak tergenang. Air yang menggenangi Kecamatan Laren tersebut berasal dari tangkis Bengawan Solo, di Dusun Brau, Desa Tegalrejo yang jebol dan belum diperbaiki hingga kini.

Camat Laren, Rusgiyanto mengungkapkan, warga di 8 desa yang dekat dengan perbatasan Kecamatan Widang, Tuban, Jatim selalu dibuat panik jika ada kenaikan air Bengawan Solo, desa mereka pasti ikut tergenang. Selama tanggul tangkis di Desa Tegalrejo belum diperbaiki, banjir akan terus melanda Kecamatan Laren dan Widang, Kabupaten Tuban. [ES/070]



Post Date : 09 Februari 2008