|
BEKASI, (PR).-Hujan deras yang turun sejak malam hari mengakibatkan banjir di beberapa kawasan di Bekasi, Rabu (31/1). Banjir kali ini, menurut warga lebih parah dari tahun lalu. Hal itu karena ketinggian air yang mencapai satu meter di beberapa kawasan. Lokasi pun bertambah, tidak hanya terjadi di kawasan yang langganan banjir, seperti Duren Jaya dan Aren Jaya, Kecamatan Bekasi Timur. Banjir kini juga melanda Kelurahan Margahayu, Bekasi Jaya, Duren Jaya, Bintara, Bintara Jaya, Kranji, Bojong Rawalumbu, dan Pengasinan. Banjir bahkan terjadi hingga ke perbatasan Kota dan Kabupaten Bekasi. Menurut Rosa (51) dan Basuki (45), warga Kompleks Perumahan elit, Taman Kota, Bekasi Timur, banjir setinggi ini baru terjadi tahun ini. "Tahun lalu memang terjadi juga banjir tapi hanya setinggi mata kaki," ujar Rosa. Ucapan Rosa dibenarkan Basuki yang menghuni kompleks itu sejak 2002. Banjir dengan ketinggian hampir satu meter juga terjadi di Kelurahan Bekasi Jaya, terutama di RW 14. Air merendam sekira 700 rumah warga hingga 70 centimeter. Bahkan untuk mengantar jemput anak-anak berangkat ke sekolah digunakan perahu karet bantuan dari posko banjir Dinas Sosial Pemkot Bekasi. Menurut Camat Bekasi Timur, H. Cecep Muntasar, banjir di wilayahnya terjadi sejak tengah malam yang berkesinambungan hingga pagi hari. Diakui Cecep, banjir yang terjadi di daerahnya akibat tidak adanya pembuangan air. Saluran yang ada terpaksa ditutup karena ada pembangunan Carrefour. "Sehingga air pun menggenangi daerah kami," kata Cecep. Di kawasan Irigasi yang menjadi langganan banjir, ketinggian mencapai 50 centimeter. Sedangkan, di Jln. Narogong Raya Indah, air mencapai 40 centimeter, sehingga kendaraan tidak dapat melaluinya, dan terpaksa memutar balik. Beberapa warga di daerah yang terkena banjir bahkan telah bersiap-siap untuk mengungsi. Mereka ketakutan jika hujan deras datang lagi, akan merendam seluruh rumah mereka. Berbeda dengan banjir tahun-tahun sebelumnya yang terjadi akibat luapan Kali Bekasi atau air buangan dari Bogor, banjir Bekasi murni karena hujan. Di beberapa daerah, banjir terjadi karena sempitnya saluran pembuangan air sehingga air tidak lagi tertampung dalam saluran air yang tersedia. Selain itu, ketidaktersediaan pompa penyedot air jugalah yang mengakibatkan air merendam rumah warga. Hingga kini, belum dapat dipastikan jumlah rumah yang terendam akibat banjir. Mengantisipasi bencana alam banjir, Wali Kota Bekasi, Akhmad Zurfaih, akan menganggarkan dalam APBD 2007 yang kini dibahas dalam sidang paripurna di DPRD. Namun, menurut Akhmad jika kebutuhan itu mendesak, dapat diambil dalam anggaran tak tersangka, seperti yang sama akan dilakukan untuk flu burung dan demam berdarah. Akhmad menerangkan bahwa banjir yang terjadi di Bekasi karena hujan yang turun terus-menerus. "Karena tidak ada buangan air dari Bogor ataupun luapan dari Kali Bekasi," ucapnya seusai sidang paripurna jawaban pertanyaan para fraksi. Siapkan perahu karet Untuk meringankan beban korban banjir, pihak Posko Banjir Dinas Sosial Pemkot Bekasi mengirimkan bantuan perahu karet, dapur umum, dan kebutuhan pokok warga. Kepala Bidang Linmas, Jubaedi Mansyur mengatakan untuk tangani banjir, pihaknya melakukan patroli di beberapa daerah. Berdasarkan pemantauan Jubaedi, debit air Kali Bekasi masih dalam batas normal yakni 660 meter kubik per detik. (A-153) Post Date : 01 Februari 2007 |