Banjir Seret Tiga Mobil ke Kali

Sumber:Media Indonesia - 09 Oktober 2008
Kategori:Banjir di Luar Jakarta

Hujan lebat mengguyur Bali. Kawasan objek wisata internasional Kuta dan daerah elite Ranon pun tidak luput dari luapan banjir.

TIGA mobil dilaporkan terseret masuk ke Sungai Tohpati. Ketika itu, tiga kendaraan roda empat itu tengah melintas di Jalan Siulan, Denpasar, Bali.

Warga di sekitar sungai berupaya memberi pertolongan kepada para penumpangnya. Para pengemudi dan penumpang kendaraan nahas itu diselamatkan warga di sekitar bantaran Sungai Tohpati.

''Saya tidak menyangka jalan ini banjir. Saya mencoba menerobos jalan yang biasa setiap hari dilalui itu. Tiba-tiba air sungai tersebut meluap dan menyeret kendaraan yang kami tumpangi," kata Hidayat ketika mengevakuasi kendaraannya yang nyemplung ke sungai, kemarin.

 Hujan mengakibatkan sejumlah daerah dan jalan raya di wilayah Kota Denpasar dan Kabupaten Badung tergenang luapan banjir. Banjir meluap setelah sejumlah selokan, parit, dan gorong-gorong, tidak lagi mampu menampung curah air hujan yang tumpah dengan deras dari langit.

Kawasan terkena banjir di perkampungan penduduk dan beberapa ruas jalan raya di daerah objek wisata internasional Kuta, Kabupaten Badung. Banjir juga menggenangi daerah Korobokan, Perumnas Monang Maning, Iman Bonjol, Jalan Raya Puputan, Padanggalak, Gatot Subroto, Kenyeri, dan sebagian Jalan By Pass Ngurah Rai, Denpasar.
Kawasan elite Renon, yang merupakan daerah pusat perkantoran Pemrov Bali dan kantor perwakilan milik negara asing, juga tidak luput dari rendaman banjir.

Guyuran hujan yang cukup lebat itu juga menyebabkan sejumlah warga harus dievakuasi ke tempat yang lebih tinggi, seperti warga yang tinggal di Jalan Pura Demak Padangsambian, Kecamatan Denpasar Barat.
Ketinggian air di permukiman warga di sekitar Jalan Pura Demak mencapai 2,5 meter, sehingga tim Basarnas (Badan SAR Nasionalberupaya mengevakuasi warga masyarakat secepatnya.

Menurut anggota Basarnas Sudiana, banjir besar di Kota Denpasar hampir di seluruh kota dan yang paling keras terjadi di sembilan titik, di antaranya Perum Padang Hijau, Tegal Indah, Padang Asri, Jalan Supratman, Jalan Siulan, dan Pura Demak.

Perbaikan jalan

Sementara itu, Jalan lintas Riau-Sumatra Barat (Sumbar) yang putus akibat tanah longsor perlu segera diperbaiki karena merupakan jalur utama distribusi barang dan bahan pangan.

"Apabila terputus dan tidak cepat diperbaiki, dikhawatirkan akan mengganggu pasokan barang dan bahan pangan ke Riau," kata Sekretaris Daerah Provinsi (Sekdaprov) Riau, Herliyan Saleh.

Lintas Riau-Sumbar merupakan jalur utama distribusi barang dan bahan pangan. Selama ini Provinsi Sumbar merupakan pemasok bahan pangan terbesar ke Provinsi Riau.

Menurut Sekdaprov, Pemprov Riau tidak dapat menentukan langkah penanggulangan putusnya jalur Riau-Sumbar itu.
"Karena jalur tersebut statusnya merupakan jalan nasional, tanggung jawab perbaikan dan pemulihannya ada pada pemerintah pusat melalui Departemen Pekerjaan Umum," katanya.

Untuk itu, Pemprov Riau melalui Dinas Pemukiman dan Prasarana Wilayah (Diskimpraswil) Provinsi Riau tengah berkoordinasi dengan pusat mengenai upaya perbaikan jalur tersebut. Perbaikan itu diharapkan dapat dilakukan dengan cepat dan tidak mengganggu distribusi barang dan bahan pangan ke Riau.

Sementara itu, longsor di sejumlah tempat mengakibatkan delapan desa di Kabupaten Bengkulu Selatan terancam terisolasi. Longsor, kemarin, menutup ruas jalan yang menuju delapan desa tersebut, sehingga tidak bisa dilewati.
Desa tersebut, yaitu Desa Kembang Seri, Pagar Gading, Karang Cayo, dan Telaga Dalam, Cinto Mandi, Serang Bulan, Napal Melintang, dan Suka Bandung di Kecamatan Pino Raya Kabupaten Bengkulu Selatan.

Longsor di Kecamatan Pino Raya merupakan bencana terparah dalam dua tahun terakhir, meski tidak memakan korban jiwa. (MY/HR/LD/SO/AU/N-2)



Post Date : 09 Oktober 2008