Banjir Sengsarakan Jutaan Orang

Sumber:Kompas - 19 Juni 2008
Kategori:Banjir di Luar Jakarta

Beijing, Rabu - Banjir yang masih menggenangi wilayah delta Sungai Mutiara di selatan China mengancam jutaan penduduk dan pusat industri. Otoritas pemantau banjir setempat, Rabu (18/6), mengatakan, banjir kali ini merupakan yang terburuk dalam 50 tahun terakhir.

Meskipun puncak banjir telah berlalu, tinggi permukaan air dilaporkan masih 45 sentimeter di atas normal. Di Provinsi Guangdong dan Guangxi, air menggenangi ratusan ruas jalan. Ribuan truk terjebak di kedua provinsi itu dan mengganggu aliran suplai bahan makanan ke pusat kota.

Permukaan air Sungai Xijiang dan Beijiang di Guangdong mulai surut. Namun, prakiraan hujan deras dalam beberapa hari mendatang berisiko menyebabkan banjir susulan.

Penduduk di Hekou, pinggiran kota Sanshui, memberanikan diri menerjang banjir setinggi dada yang menggenangi jalan kota. ”Kami membawa semuanya ke lantai atas: lemari, televisi, kulkas, dan sepeda motor. Tidak ada lagi yang bisa Anda lakukan,” kata Wu, penjual ikan.

Sedikitnya 51 orang dilaporkan tewas dan hilang akibat banjir sejak 6 Juni di Guangxi, Guangdong, Jiangxi, dan Hunan. Banjir juga menghancurkan 134.000 rumah dan 2,32 juta hektar lahan pertanian serta merusak 3.000 sekolah.

Beijing News, Rabu, melaporkan, evakuasi terhadap 110.000 pengungsi gempa di Provinsi Sichuan terancam tanah longsor akibat hujan deras. Sekitar 1,66 juta orang di daerah terparah yang dilanda banjir juga telah dievakuasi.

Kebalikan

Jika di wilayah selatan China dilanda banjir akibat hujan yang turun terus-menerus, wilayah utara China justru mengalami serangan gelombang panas. Kantor berita Xinhua, Rabu, melaporkan, suhu di wilayah utara melebihi normal.

Suhu udara di Kota Harbin, ibu kota Provinsi Heilongjiang, yang dijuluki Kota Es dilaporkan mencapai 37,1 derajat Celsius. Ini merupakan suhu tertinggi kedua dalam sejarah kota itu.

Otoritas mengatakan, cuaca panas di utara juga bisa memakan korban. Pemerintah telah menyerukan agar warga memperkuat tanggul dan penampungan air di sepanjang aliran Sungai Kuning.

Kerugian akibat banjir ditaksir mencapai 14,5 miliar yuan atau sekitar Rp 19,32 triliun. (afp/reuters/fro)



Post Date : 19 Juni 2008