|
[SEMARANG] Banjir di Semarang, Jawa Tengah, mengakibatkan fasilitas 82 sekolah rusak akibat terendam banjir. Sekolah tersebut, terdiri atas 66 SD, 13 SMP, dan dua SMA/SMK serta satu kantor Unit Pelayanan Teknis Daerah (UPTD) Kecamatan Semarang Timur. Kepala Dinas Pendidikan Kota Semarang Akhmat Zaenuri mengungkapkan, rata-rata setiap sekolah mengalami kerugian Rp 20 juta, meliputi rusaknya buku-buku di perpustakaan, alat peraga, komputer, dan peralatan sound system. Total kerugian ditaksir Rp 1,6 miliar. Fasilitas sekolah yang rusak berada di 9 kecamatan di Semarang yang dilanda banjir, yakni Pedurungan, Genuk, Semarang Utara, Gayamsari, Semarang Timur, Tugu, Semarang Tengah, Tembalang, dan Semarang Selatan. Kerusakan terparah terjadi di SD Wonosari 1-3 di Kecamatan Ngaliyan. Banjir setinggi dua meter telah merendam seluruh arsip sekolah, buku-buku, dua unit komputer, serta peralatan sound system. Kepala Seksi Hubungan Masyarakat Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang Achyani mengatakan, Pemkot telah membantu Rp 800 juta untuk korban banjir. Bantuan berupa beras, mi instan, sarden, telur, minyak goreng, kecap, susu untuk anak anak, biskuit, serta kain selimut. Kepala Dinas Sosial Pemkot Semarang Harini Krisniati mengatakan, dana Rp 800 juta merupakan dana tanggap darurat bencana. Bantuan tersebut telah disalurkan ke kecamatan yang dilanda banjir. Prakirawan Cuaca Stasiun Badan Meteorologi dan Geofisika Cilacap, Jawa Tengah, Pudjiono mengatakan, badai Freddy di Samudra Hindia sebelah barat Australia yang memicu terjadinya cuaca buruk di sejumlah perairan Indonesia, masih berpengaruh di perairan Samudra Hindia di Cilacap. "Badai diperkirakan baru akan surut pada Rabu (11/2) siang dan pada petang harinya diperkirakan akan mulai menghilang," katanya. [WMO/142/120/148/146] Post Date : 11 Februari 2009 |